Views: 235
MUKOMUKO,JAPOS.CO – Bangunan dan infrastruktur di kelurahan Koto Jaya, Kecamatan Kota Mukomuko, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu yang lebih tepatnya di kampung nelayan Pantai indah Mukomuko (PIMM) menjadi perbincangan warga.
Dimana dua bangunan tersebut luput dari perhatian pemerintah daerah setempat, pasalnya bangunan itu nampak miris kondisinya yakni jalan yang lebarnya kurang lebih 2 meter dan panjang lebih kurang 300 meter berbentuk leter U merupakan tanggung jawab pemerintah daerah setempat sudah rusak parah dan berlobang-lobang.
Parahnya lagi, apabila pada musim hujan disepanjang badan jalan akan digenangi air tak ubahnya seperti kolam pemancingan. Terjadinya kerusakan di sepanjang badan jalan itu selain puluhan tahun tidak tersentuh juga akses berlalu-lalangnya kendaraan baik kendaraan masyarakat Mukomuko sendiri maupun kendaraan yang datang dari luar daerah Mukomuko .
Akses jalan yang kecil itu bahkan kerap dilewati kendaraan yang bermuatan beban berat seperti truck bahkan Fuso sekalipun.
Seperti diketahui bersama bahwa bahwa jalan yang berbentuk leter U itu merupak akses transportasi bagi bagi para pedagang dari dalam dan luar kabupaten Mukomuko, tidak helak lagi jalan tersebut mengalami rusak parah, warga masyarakat dikampung nelayan tersebut sangat menyayangi sekali apabila jalan tersebut luput dari perhatian pemerintah dan bahkan badan jalan itu lambat laun akan bertambah parah bahkan bisa hancur sekalipun.
“Kami rindu akan sosok pemimpin kami yang pernah kami antarkan mencapai kursi kebesaran, kami tidak menuntut banyak kami hanya ingin perhatian dari pemimpin di darah kami, semenjak terakhir masuk di wilayah dan datang rumah kami satu persatu memperkenalkan diri bahwa dirinya bakal calon pemimpin di Kabupaten Mukomuko yang kami cintai ini tambah lagi merupakan putra daerah Mukomuko oleh karenanya kami bersama- sama mendukungnya sehingga sampai pada puncak yang diharapkan,” kata warga PIMM yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu.
Selain jalan yang kondisinya miris dan mengkuatirkan ada satu bangunan Infrastruktur yang sangat memilukan kondisinya saat ini yaitu bangunan Pos Pelayanan Terpadu(Posyandu). Dilihat dengan mata kepala telanjang, bangunan yang merupakan tempat pelayanan umum terutama dalam pelayanan kesehatan bagi anak-anak dan lansia yang selama ini dimanfaatkan oleh petugas kesehatan dari Puskesmas dalam memberikan pelayanan imunisasi kini sudah tidak dapat lagi di gunakan pasal nya bangunan posyandu tersebut hampir seluruh fisik bangunan nya terlihat hancur sehingga petugas posyandu harus nebeng di rumah warga.
“Warga sangat menanti perhatian dan sentuhan dari pihak Stakeholder-stakeholder terkait demi terealisasinya bangunan Infrastruktur untuk kepentingan bersama di wilayah itu, menurut warga PIMM yang melintasi jalan tersebut tidak hanya masyarakat umum bahkan kerap terlihat mobil plat merah melintas di jalan ini akan tetapi toh tidak ada perhatian sama sekali terhadap sarana ini papar warga yang saat itu lagi ngumpul, Kami rindu sosok pemimpin kami, berharap pemimpin kami tinjau dan lihat kondisi disini,” ujar warga rebutan.(JPR
