Views: 212
BUKITTINGGI, JAPOS.CO – Program Subsidi Uang Komite Sekolah SMA, pemerintah Bukittinggi dalam hal ini Walikota sudah jalankan program subsidi uang komite pelajar tingkat SMA se-Kota Bukittinggi.
Program berjalan sejak 2022, dinilai berhasil mengurangi beban masyarakat, dan meringankan ekonomi warga khususnya bidang pendidikan.
Wali Kota Bukittinggi,wako, Erman Safar, jelaskan beberapa pengeluaran masyarakat yang rutin, seperti kebutuhan pokok, kesehatan dan pemenuhan pendidikan. Dari dasar ini, Wako melihat biaya pendidikan menjadi salah satu prioritas dbebaska.
“Kita ingin kurangi beban masyarakat. Untuk bidang pendidikan , salah satu cara dengan mensubsidi iuran komite pelajar tingkat SMA. Jangan rakyat dibebankan dengan biaya biaya. Tugas negara untuk hadiri disana. Biarkan mereka belajar, biarkan mereka memenuhui kebutuhan pendidikan tanpabebani apapun,” ungkap Wako, Senin (08/05).
Pemko Bukittinggi gunakan APBD dalam bentuk BKK, sebesar Rp9,4 milyar lebih kepada Pemerintah Provinsi Sumatra Barat.
Tekhnisnya Pemprov menyalurkan ke SMA Negeri, Pemko Bukittinggi anggarkan dana hibah Rp4 milyar lebih, untuk bantuan komite pelajar SMA swasta, melalui metode hibah.
Terobosan Pemko Bukittinggi disambut positif Komite, setiap sekolah dan pemerhati pendidikan Sumatra Barat.
Dengan bantuan berdampak pada kemudahan masyarakat, khususnya pelajar untuk mendapatkan pendidikan dan peningkatan kualitas pendidikan bagi sekolah masing-masing.
Ketua Komite SMAN 5 Bukittinggi, Rinaldi Sikumbang,, iuran komite dapat digunakan untuk melaksanakan program yang tidak ter-cover dengan biaya sekolah, melalui Bantuan Keuangan Khusus (BKK).
Ketika digunakan untuk infrastruktur, iuran komite dapat meningkatkan sarana prasarana demi kualitas pendidikan sekolah, selain , iuran komite dapat digunakan untuk biaya ikutserta olimpiade dan kegiatan positif lainnya.
“Iuran komite, kami lebih elok menyebutnya sumbangan sukarela. Ini diatur dalam Pemendikbud nomor 75 tahun 2016. Dengan bantuan dari Pemko Bukittinggi, sangat luar biasa, sangat membantu pelajar kita untuk bebas dalam meraih pendidikan, tanpa beban biaya apapun,” ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Pemerhati Pendidikan, Zulkifli Joneva, apresiasi perhatian Pemko Bukittinggi melalui Wali Kota, yang telah meluncurkan program subdisi uang komite selama dua tahun terakhir. Kebutuhan sekolah sesuai anggaran yang ditetapkan pusat, cukup banyak, namun bisa tercover 50 persen dari biaya sekolah.
Dengan bantuan tersebut, banyak kebutuhan sekolah dalam rangka meningkatkan kualitas dan mutu, dapat direalisasikan. standarnya, satu pelajar dibutuhkan Rp3 juta setahun, realisasinya dengan biaya sekolah hanya Rp1,5 juta.
“Nah dengan iuran komite dapat dipenuhi setengahnya lagi. Wali Kora Erman punya perhatian sangat tinggi tentang pendidikan . Bantuan sangat dibutuhkan, karena setelah dibantu Pemko, tidak ada lagi pungutan atau iuran di sekolah tingkat SMA,” pesan Erman. (Yet)