Views: 304
DHARMASRAYA, JAPOS.CO – Mega Proyek air baku Jorong Lubuk Bulang Nagari Gunung Selasih Kecamatan Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya diduga terbengkalai.
Proyek ini dikeluhkan oleh pemilik Ulayat dan pemilik tanah yang menghibahkan tanahnya kepada Balai air baku (BWS V Sungai Batang Hari) Provinsi Sumatera Barat.
Agus,DT.Rajo Adil mengungkapkan kepada Japos.co, Rabu (27/4/23) pembangunan proyek itu di bangun sekian tahun yang lalu yaitu di Bukit Jembatan Batang Pangean Gunung Selasih. Pembangunan proyek air baku dengan konsep untuk perairan air bersih se-Kenagarian Gunung Selasih itu dinilai oleh masyarakat adalah proyek mubazir yang menghabiskan dana Puluhan Miliar rupiah namun manfaatnya nol.
“Saya tidak mengira proyek ini gagal dan juga rugi menghibahkan sebidang tanah untuk pembangunan proyek tersebut dan azas manfaat tak kunjung ada dan juga menyesal,” sebut DT.Rajo Adil.
“Saya juga menyesal melapirkan ke pihak pemerintah dan kementrian PU-PR ketika Saya menjabat sebagai pemerintahan Nagari Gunung Selasih dulu, sungguh menyesal amat dalam karena proyek ini kayak hantu saja dan masak sampai saat ini sudah diperkirakan limah tahun juga kami tidak menikmati manfaatnya,” tambahnya lagi.
Salah satu warga Gunung Selasih disebut saja Udo Ujang nama samaran menyebutkan kita sudah sibodohi oleh proyek ini dan kemapa kita sudah bertahun tahun baru tersentak ingin menanyakan manfaat atau kelanjutan proyek tersebut.
“Saya terasa baru bangun dari tidur melihat proyek ini karena proyek air baku ini akan mengaliri atau akan pipanisasi sepanjang kenagarian Gunung Selasih dan akhirnya adalah pembohongan saja dan diduga sebagai tameng untuk pelaksanaan proyek saja alias kesok proyek biar anggaran cair karena anggaran APBN besar bisa mencapai ratusan miliar rupiah”,ucapnya.
Upiek sapaan warga Siluluk yang patah tangan dan lecet di kedua kakinya pengendara motor dan bertabrakan sama Udin(55 Th bukan nama aslinya) yang mengemudi mobil minibus Avanza di prapatan dan tikungan jalan yang amblas dikarenakan tumpahan air baku yang tak terurus tersebut dan mengakibatkan kikisan air itu merusak bahu jalan dan terjadi erosi pada jalan kabupaten Gunung Selasih ke Timpeh atau Pinang Makmur.
“Saya tak mengira proyek pemerintah ini kayak gini jadinya proyek terbangkalai kayaknya karena dan masak bak kontrol atau penumpukan atau pembagian air ini tidak berpungsi ,air mengalir dan hanya mengikis tanah saja dan jalan jadi hancur dan kok begini jadinya proyek abal abal saya nilai ini”,tutup Upiek.
Saat dikonfirmasi ke Balai wilayah Lima Sungai Batang Hari melalui Stafnya di kantor Pulau Punjung dan mengungkapkan bahwa lapor saja ke kontak laporan atau informasi yang ada Kliknya di wifeside di situs kami dan ataukah ke Padang saja ungkapnya salah satu Staf dikantor Pulau Punjung.
Sementara hasil investigasi dilapangan pipa dari Box penampungan air tersebut belum ada ke kampung kampung atau belum ada pipanisasi yang akan di aplikasikan ke masyarakat dan diduga pembohongan publik diduga proyek gagal yang ujung ujungnya hanya untuk pencairan dana APBN guna mendapatkan mega proyek miliaran rupiah saja.(EC).