Views: 215
SIAK, JAPOS.CO – Konflik antara pihak PT. Duta Swakrya Indah (PT.DSI) dengan masyarakat pemilik sertikat di desa Dayun, Siak terus terjadi dan tanpa ada penyelesaian yang menyentuh akar persoalan konflik sehingga permasalahan ini terus terjadi dan tidak kunjung selesai.
Konflik terbaru terjadi pada Rabu 12 April 2023 sekitar Pkl 18.00 Wib sore hari. Pekerja Outsorcing pemilik sertifikat bentrok dengan pekerja Outsorcing PT.Duta Swakrya Indah (PT.DSI) mengakibatkan korban luka- luka.
Beberapa korban pekerja kebun bersertifikat luka-luka di bagian kepala dan dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat tindakan pengobatan.
Pantauan media di lapangan, terjadi perdebatan antara Kapolres Siak AKBP Ronal dengan pemilik lahan bersertifikat. M.Dasrin dkk tidak terima bahwa pekerja PT DSI memanen buah sawitnya, terlihat Kapolres mencoba memberi penjelasan bahwa Polisi hadir untuk mencegah bentrokan yang akan merugikan semua.
Bentrokan terjadi ketika jembatan yang dibuat oleh PT DSI yang merupakan akses masuk ke lahan kebun milik masyarakat dibongkar pekerja outsorcing dari pihak masyarakat.
Akibat dari bentrokan tersebut masyarakat yang bekerja di kebun pemilik sertifikat menjadi sangat takut, anak-anak terlihat menangis dan mengungsi bersama orangtua mereka.
Awak media mencoba bertanya kepada warga yang sedang mengungsi, apa gerangan yang sedang terjadi. Mereka menjawab sambil menangis “Kami takut Pak diserang dari pihak sebelah ”
Pemillik lahan kebun bersertifikat M.Dasrin dkk tidak akan membiarkan buah sawitnya diambil oleh PT.DSI.
“Kami pemilik lahan yang bersertifikat tidak akan membiarkan buah sawit kami diambil PT DSI, itu namanya pencurian, sekali lagi saya sampaikan kami memiliki alas hak dari negara, camkan itu,” tegas Dasrin.
“Kami juga meminta kepada Polres Siak supaya dalam menyikapi konflik ini benar- benar adil. Jangan berpihak, tolong tindak tegas yang melakukan pencurian buah sawit di lahan kami,” tambahnya .
Pemerintah Kabupaten Siak harus segera turun tangan untuk menyelesaikan konflik ini dan meminta Komnas Ham memberikan perhatian kepada anak- anak dan ibu-ibu yang trauma akibat peristiwa bentrokan tersebut.(AH)