Views: 197
BANJAR, JAPOS.CO – Jumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) bantuan sosial (bansos) di Kota Banjar, periode Januari-Februari 2023 berkurang hingga 6.000 KPM. Selain itu, penyalurannya pun tidak lagi menggunakan mekanisme e-Warung.
Kepala Dinas Sosial P3A Kota Banjar, Suryamah, melalui Kabid. Pemberdayaan Sosial, Kokom Komala, mengatakan, bansos sembako BPNT tahap 1 dan 2 (Januari-Februari) sudah mulai tersalurkan.
Proses mekanisme pencarian bansos tahap 1 dan tahap 2 tersebut langsung ditransfer ke rekening masing-masing penerima manfaat dan dapat diambil tunai melalui outlet bank Himbara/ATM. Tidak melalui E-Warung. “Sudah mulai penyaluran. Mekanismenya tidak melalui agen atau E-Warung tapi langsung ke penerima manfaat,” kata Kokom kepada para awak media, Senin (20/3).
Lanjutnya menjelaskan, mekanisme penyaluran bansos sembako tidak melalui E-Warung sebagaimana kebijakan dari Kementerian Sosial RI dengan pertimbangan agar penyaluran bantuan lebih efektif dan efisien. Meski begitu, pihaknya tidak bisa memastikan terkait mekanisme penyaluran bansos sembako tersebut kedepannya akan kembali menggunakan skema E-Warung atau penyaluran langsung ke penerima manfaat. “Tahap satu dan tahap dua penyaluran tidak menggunakan E-Warung. Untuk kedepannya kami belum tahu pasti karena kami mengikuti kebijakan dari pusat. Pengawasan tetap kami lakukan agar dana bantuan dibelanjakan sesuai pembelian pangan yang ditentukan,” jelasnya.
Lebih lanjut ia menyebutkan, adapun jumlah warga yang menerima bansos sembako tersebut pada tahun ini yaitu sebanyak 10.470 KPM. Jumlah tersebut menurutnya berkurang cukup signifikan jika dibandingkan tahun lalu. Pada tahun lalu, tandas Kokom, jumlah penerima manfaat program bansos sembako sebanyak 16.456 orang. Namun tahun ini berkurang hampir 6000 KPM menjadi 10.456 penerima manfaat. “Datanya langsung dari pusat. Jumlah penerimanya tahun ini berkurang, hanya 10.456 penerima manfaat di Kota Banjar,” tandasnya. (Mamay)