Scroll untuk baca artikel
BeritaHEADLINEJAWAJawa Barat

Pemda Pangandaran Kini Punya Mobil Uji KIR Canggih Layaknya Transformer

×

Pemda Pangandaran Kini Punya Mobil Uji KIR Canggih Layaknya Transformer

Sebarkan artikel ini

Views: 278

PANGANDARAN, JAPOS.CO – Pemkab Pangandaran kini memiliki mobil uji KIR yang menggunakan sistem robot layaknya transformer. Mobil bantuan Kemenhub itu lebih canggih karena dalam proses pengujian menggunakan sistem digital.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Kadis Perhubungan Pangandaran, Irwansyah mengatakan, kehadiran mobil tersebut memudahkan proses uji KIR yang mana tidak lagi menggunakan buku uji atau manual. Pasalnya, saat ini bisa menggunakan sistem elektronik yang bernama BLUE atau Bukti Lulus Uji Elektronik. “Mobil ini sebutannya mobil transformers karena menggunakan sistem robot. Apalagi ada alat khusus yang bisa mengoperasikan mobil uji ini dengan menggunakan elektrik, sehingga memudahkan saat pengujian kendaraan, jadi bukan manual lagi,” kata Irwansyah, Senin (20/3).

Menurutnya, mobil tersebut harganya cukup fantastis, yakni sekitar Rp 10 miliar. Sedangkan kelebihannya bisa buka pasang secara ringkas. “Mobil uji KIR tersebut memiliki fungsi yang sama seperti uji di tempat yang permanen, seperti pengujian emisi, roda, rem, dan lainnya. Ini juga dalam rangka menggali potensi PAD. Apalagi yang terdaftar di sini ada sekitar 6000 an kendaraan. Bahkan, dari luar daerah juga bisa di sini pengujiannya,” ujarnya.

Adapun untuk rencana lokasi pengujian permanennya, pihaknya telah menyediakan lahan sekitar 1,2 hektar di Desa Ciliang, Kecamatan Parigi. Meski DED sudah ada, namun alokasi anggarannya belum ada. “Mudah-mudahan sebelum masa jabatan Pak Bupati berakhir sudah ada bangunan permanennya, termasuk personelnya kita siapkan,” kata Irwansyah.

Sementara itu, Staf Sarana Prasarana Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah IX Provinsi Jawa Barat, Helmi Setiawan menjelaskan, tahapan pengujiannya antara lain menggunakan alat tester AC untuk mengecek emisi bensin dan maupun solar. Selanjutnya, pengujian lampu, roda, dexel alat uji berat, rem dan lainnya. “Pengujian kolong pra uji juga ada. Peralatan ini ada 8 pengujian kendaraan bermotor. Sedangkan yang belum tersedia pengujian spedometer,” kata Helmi.

Sementara itu, untuk pengoperasion mobil tersebut, perlu adanya 5 orang penguji. Adapun tambahannya 2-3 orang yang akan melatih di Pangandaran agar bisa mengoperasikan mobil berteknologi canggih itu.

Sementara itu Bupati Pangandaran, H. Jeje Wiradinata mengatakan bahwa Pemkab Pangandaran menargetkan 6000 kendaraan yang terdaftar bisa melakukan uji KIR menggunakan alat pengujian baru yang berbasis digital. Alat itu berupa mobil non statis alias portable yang memiliki kemampuan untuk menguji kendaraan dengan sistem digital. Sehingga tidak lagi menggunakan metode manual.

Menurutnya, selama lima tahun ini pelayanan KIR hanya bisa di Ciamis. Meski sebelumnya pernah di Pangandaran, namun sarana dan prasarananya belum sesuai standar, sehingga harus ke Ciamis. Namun, berkat adanya bantuan mobil uji KIR dari Kemenhub untuk Pemkab Pangandaran, saat ini masyarakat tak perlu lagi ke Ciamis. “Ini sifatnya sementara sambil menunggu tempat pengujian yang permanen,” kata H. Jeje, Senin (20/3).

Bupati Pangandaran menegaskan, meski mobil uji tersebut sifatnya sementara di Pangandaran, namun ia yakin bakal memudahkan masyarakat yang ingin menguji kendaraan layak jalan atau tidaknya. Terkait soal target pendapatan dari uji KIR ini, bukan prioritas utama. Terpenting adalah masyarakat bisa terlayani tanpa harus jauh-jauh ke Ciamis.

Ketua Organda Pangandaran, Roni Priatna mengaku bersyukur atas kehadiran mobil uji KIR di Pangandaran. Sehingga tidak perlu lagi ke luar daerah. “Ini pertanda baik untuk moda transportasi di Pangandaran, karena kendaraan yang laik jalan atau tidak bisa terkontrol lewat pengujian ini,” kata Roni.

Sebagai daerah wisata, dengan kehadiran alat uji KIR ini menjadi jawaban atas isu asap kendaraan yang mengganggu lingkungan. Sebab, polusi dapat diminimalisir dengan uji tersebut. “Semoga saja masyarakat makin paham pentingnya kendaraan yang laik jalan. Sehingga dampaknya kecelakaan bisa berkurang dan polusi juga berkurang. Secara otomatis, orang yang berkunjung ke Pangandaran makin betah,” pungkasnya. (Mamay)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *