Views: 226
SIMALUNGUN, JAPOS.CO – PT Industri Nabati Lestari (INL) semangkin mengepakkan sayapny, terbukti terus dibangunnya pabrik yang mampu kelak menompang kebutuhan masyarakat dengan kebutuhan minyak goreng.
PTPN grup berkomitmen dibangunnya pabrik minyak goreng dengan kapasitas 2500 tpd( ton per daya) dan yang di targetkan February 2024 beroperasi mampu bersaing di pasaran internasional serta mencukupi kebutuhan dalam negeri.
Namun disayangkan dalam proses pembangunan pabrik minim pemberdayaan masyarakat seputar berdirinya perusahaan tersebut.
Seperti kampung yang paling terdekat dengan kawasan industri seimangkei atau berdirinya perusahaan BUMN INL, Kampung Lantosan Desa Gunung Bayu Kecamatan Bosar Maligas Kabupaten Simalungun hanya berjarak lebih kurang 700 meter dari titik koordinat berdiri nya PT INL.
“Gak ada pun pungsinya pabrik itu di bangun bang,” sebut SM masyarakat kampung Lantosan.
“Mau kerja jual tenaga aja gak bisa,” tuturnya lagi.
“Ada pendekar-pendekar yang di perdayakan di perusahaan itu yang cuma mementingkan diri sendiri bang,? Bila merujuk pada permen perindustrian no 35 tahun 2010 sudah jelas di sebutkan bahwa jarak dengan pemukiman masyarakat berjarak 2km dengan kawasan industri,” lanjutnya.
Bambang merupakan penduduk asli kecamatan Bosar Maligas dan pegiat sosial kontrol mengharapkan kepada pihak manajemen kawasan industri seimangkei dan juga manajemen PT INL, sangat berdampak pada masyarakat setempat, jangan hanya babak belurnya saja tapi dampak ekonominya tidak ada.
“Jalan aja mau ditembok apalagi mau bekerja repot, itu yang kami rasakan adanya kawasan industri seimangkei ini,” tutupnya.
Sementara manajemen PT INL belum dapat di konfirmasi, sebab sulitnya untuk melakukan pendekatan terhadap manajemen, yang selalu di pimpong.(Bw)