Views: 160
DHARMASRAYA, JAPOS.CO – Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan menghadiri acara perpisahan SMAN 2 Pulau Punjung. Acara yang berlangsung meriah dan sukses ini dilaksanakan di Halaman Sekolah SMAN 2 Pulau Punjung, Kamis, (02/03/23).
Dalam kesempatan itu Bupati mengucapkan terima kasih banyak kepada Kepala SMAN 2 Pulau Punjung yang telah mengundang pada acara perpisahan ini. Sehingga bisa mengenal lebih dekat, baik itu majelis guru maupun siswa siswinya yang merupakan kader penerus bangsa.
“Doa kami untuk siswa siswi SMAN 2 Pulau Punjung yang akan mengikuti Ujian Nasional. Semoga semuanya lulus dan dapat menyambung ke jenjang perguruan tinggi. Kepada siswa siswi yang akan meninggalkan SMAN 2 Pulau Punjung ini, tanamkan dalam diri anda bahwa SMA bukanlah tempat pendidikan yang terakhir. Diharapkan lebih giat lagi menempa dan membekali diri masing-masing untuk menjadi orang yang berguna untuk masyarakat,” harap Bupati.
Selain itu, Bupati minta agar siswa siswi dapat mengembangkan diri dengan ilmu yang bermanfaat untuk mencapai cita-cita yang kalian mimpikan. Kepada orang tua, Bupati berharap agar dapat untuk terus memfasilitasi anak-anak untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Agar masa depan anak kita lebih cemerlang.
“Kepada siswa siswi SMAN 2 Pulau Punjung secara keseluruhan, saya mengharapkan bentengi diri anda dengan agama yang kuat. Laksanakan kewajiban kita sebagai umat Islam, dan jauhilah larangannya. Solat fardhu jangan sampai ditinggalkan, dan hindarilah merokok dan jangan sampai mengkonsumsi narkoba atau minuman memabukkan. Karena diawali coba-coba habis itu ketagihan,” tegas Bupati.
Pemerintah Kabupaten Dharmasraya telah berupaya dari tahun ke tahun untuk meningkatkan kualitas pendidikan melalui beberapa program, terutama untuk tingkat TK, SD dan SLTP. Sementara untuk kegiatan di tingkat SMA sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemetintahan Daerah, sudah menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi.
Selain itu, selama dua tahun terakhir banyak sekali tantangan yang harus kita hadapi bersama. Akibat pandemic Covid 19 yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Di tengan kondisi darurat kesehatan karena pandemi, serta kemajuan teknologi yang tak pernah terbayangkan. Pemerintah menjawab tantangan tersebut dengan program Merdeka Belajar. Tahun ini merupakan tahun ke-2 implementasinya di Kabupaten Dharmasraya.
“Kurikulum Merdeja yang berawal dari upaya untuk membantu para guru dan murid di masa pandemi. Terbukti mampu mengurangi dampak hilangnya pembelajaran. Kurikulum Merdeka tidak hanya ditujukan untuk pemulihan pendidikan, melainkan untuk menjawab tantangan global yang semakin penuh persaingan,” terang Bupati dua periode ini.
Bukan hanya itu, belajar tidak lagi terpaku pada cara-cara klasik seperti membaca dan menulis di kelas. Belajar dan mencari ilmu pengetahuan sudah tidak terbatas ruang dan waktu, sumber belajar sudah ada dalam genggaman masing-masing. Kapan pun dan di manapun kita langsung dapat menemukan informasi sesuai yang kita kehendaki.
Hal ini mengubah cara pandang, cara hidup dan cita-cita siswa kita. Dulu cita-cita siswa kita masih terbatas pada profesi-profesu seperti guru, dokter, polisi, TNI dan sebagainya. Namun hari ini anak-anak kita sudah berkembang jauh cita-citanya pada profesi-profesi yang tak terbayangkan oleh kita di masa lalu. Salah satunya adalah menjadi konten creator dan yang sejenis dengan itu.
“Namun, kondisi ini bak pisau bermata dua. Apabila kita sebagai guru dan orang tua tidak berhati-hati dan mawas diri. Kemajuan teknologi yang kita nikmati saat ini justru dapat menjerusmuskan anak dan keluarga kita kepada malapetaka yang dasyat,” harapnya.
Oleh karena itu, perlu pendidikan karakter yang d ituangkan dalam enam profil pelajar Pancasila, yaitu beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Berkebhinekaan global, bergotong-royong, kreatif, bernalar kreatif dan mandiri.
Kepada para guru Bupati berpesan jadikan sekolah sebagai tempat yang menyenangkan, yang memerdekakan peserta didik. Namun tetap dalam nilai-nilai karakter bangsa. Sekolah harus mampu bertransformasi menjadi lebih fleksinbel, lebih adaptif dengan perkembangan. Dan membekali siswa dengan keterampilan hidup yang dibutuhkan saat ini. Dan kepada orang tua siswa bisa memberikan bimbingan dan dukungan terhadap kemajuan prestasi dari anak-anak kita, agar bisa diterima dijenjang pendidikan yang lebih tinggi.(Erman Chaniago).