Views: 317
BUKITTINGGI, JAPOS.CO – Nasib koperasi Saayun Salangkah Kota Bukittinggi memprihatinkan. Bahkan koperasi yang anggotanya ASN berangsur mundur dari keanggotaan. Pasalnya kondisi perjalanan koperasi tersebut pada saat sudah mulai pailit. Hal tersebut dikeluhkan beberapa anggota yang dihimpun saat diminta keterangannya.
Koperasi Saayun Salangkah yang bergerak sejak tahun 1980, pada saat itu ribuan anggota koperasi yang aktif untuk menjadi anggota.
Namun saat sekarang tercatat 600 anggota yang aktif dan itupun sudah minta keluar dari keanggotaan. Sekalipun simpanannya masih ada masing-masing berkisar Rp.16 juta sampai Rp. 17 juta setiap anggota.
Yang lebih parah dana keanggotaan senilai lebih kurang Rp. 8 milliaran dan Rp. 5 Milliaran terjadi tunggakan pinjaman. Bagi anggota yang meminjam dan anehnya Rp. 3 milliaran lainnya mengendap ditangan seseorang yang merupakan karyawan koperasi. Seperti Bendahara Pembantu yang diduga digunakan untuk kepentingan pribadi” ungkap Titi, karyawan yang saat diinvestigasi di kantornya Senin, (6/3).
“Nasib anggota koperasi yang keluar dari keanggotaan koperasi karena tidak dirasakan manfaat dari koperasi yang tujuan semula memberikan kesejahteraan pada anggota. Namun saat sekarang tidak lagi bermanfaat,” ulas anggota yang enggan disebut namanya.
Konfirmasi dengan Ketua Koperasi Demisioner, Ir. Melwizardi, saat diminta tanggapannya terkait nasib koperasi ASN Saayun Salangkah yang memprihatinkan, mengaku sedang tidak berada ditempat.
“Sedang dinas luar”, katanya lewat pesan whatsapp. (Yet).