Scroll untuk baca artikel
BeritaHEADLINESUMATERASumatera Utara

Akibat Proyek Pagar Kepabean KEK Seimangkei Ruas Jalan, Lima KK dan Satu SD Terendam

×

Akibat Proyek Pagar Kepabean KEK Seimangkei Ruas Jalan, Lima KK dan Satu SD Terendam

Sebarkan artikel ini

Views: 264

SIMALUNGUN, JAPOS.CO – Diguyur hujan, Jalan Simpang Mayang menuju Kecamatan Bosar Maligas Kabupaten Simalungun terendam air hujan setinggi 30 cm. Akibatnya terganggu arus lalulintas, pengguna jalan harus ekstra hati-hati dan memperlambat laju kendaraannya.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Tak hanya ruas jalan Simpang Mayang menuju Boluk kecamatan Bosar Maligas yang terendam air, sedikitnya Lima kepala keluarga termasuk Sekolah Dasar Inpres Lingkungan 8 perdagangan 1 Sebrang A kecamatan Bandar ikut terendam air pada Sabtu (04/03).

Menurut masyarakat menyebut, hal tersebut gara gara pembangunan pagar kawasan industri Seimangkei.

“Ini bang,, parit yang di depan rumah kami ditutup ditimbun, selama ada parit itu gak pernah kebanjiran,” terang Ibu-ibu warga Lingkungan 8 perdagangan 1.

“Itu pun yang batas jalan tepatnya sebelah tembok sekolah SD paritnya ditutup di pagar seng lagi,, padahal itu paritnya menuju ke Sungai BahBolon,” timpal warga yang lainnya.

Sama halnya apa yang di rasakan oleh salah satu pengguna jalan Simpang Mayang, setiap hari aku melintasi jalan ini pulang dan pergi dari Bosar Maligas ke perdagangan, baru kali ini banjir jalan ini.

Kondisi jala Simpang Mayang menuju Boluk Kecamatan Bosar Maligas tersebut persisnya di Lingkungan 8 perdagangan 1 kecamatan Bandar, sedikit rendah menjadi tempat berkumpulnya guyuran air hujan.

Kepala Bagian Pembangunan kawasan industri seimangkei Muhammad Lintang mengatakan kita sudah tinjau lokasi tersebut,dan sedang kita diskusikan.

“Kita tidak berani mengambil keputusan sebab itu wewenang PU kabupaten Simalungun, sementara pimpinan manajemen pusat pembangunan kawasan industri seimangkei David Tobing, belum bisa memberikan statement pak maaf,” ujarnya melalui pesan whatsapp.

Camat Kecamatan Bandar Sastro Tambah menjelaskan status jalan simpang Mayang sudah jalan Negara, sebelum ada proyek pemagaran, masyarakat bersama kepala lingkungan sudah pernah bermohon ke pengelola kawasan ekonomi khusus untuk penanganan air hujan yang sering meluap dekat SD Inpres.

“Phak kawasan bersedia mengalirkan air bila saluran induk sudah selesai, sampai sekarang kanal saluran air belum selesai,kami akan menyurati kementerian PU untuk membuka saluran air di sepanjang jalan Negara, khususnya yang berdekatan dengan kawasan ekonomi khusus seimangkei,” tutup camat Bandar.(BW)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *