Views: 173
BUKITTINGGI, JAPOS.CO – Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), berdasarkan hasil risk assessment kategori sebagai provinsi berisiko tinggi terhadap penularan virus polio.
Berdasarkan rekomendasi WHO, Komite Penasehat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI) dan Komite Ahli Eradikasi Polio, dibutuhkan berupa kegiatan crash program Polio yang dilaksanakan di kedua provinsi untuk menutup kesenjangan imunitas.
Dari penelitian, Pemprov Sumbar gelar Advokasi dan Sosialisasi Crash Program Imunisasi Polio. Kegiatan di Hotel Santika Premier Padang, Senin, 20 Februari 2023.
Wali Kota Bukittinggi diwakili Sekretaris Daerah Martias Wanto, melakukan penandatangan bersama. Pernyataan dukungan lintas sektor pelaksanaan Crash Program Polio Provinsi Sumatera Barat.
Martias Wanto,, Crash Program Polio kegiatan pemberian imunisasi Polio tambahan pada sasaran tanpa memandang status dan interval imunisasi, baik imunisasi rutin maupun BIAN. Kegiatan dilaksanakan pada wilayah yang memerlukan intervensi secara cepat untuk mencegah penularan virus polio.
Sampai saat ini, belum ditemukan kasus polio di Kota Bukittinggi. Untuk antisipasi kita sudah lakukan sosialisasi kepada masyarakat tetap waspada., kita himbau warga untuk imunisasi serentak tanggal 6 hingga 13 Maret 2023 di posyandu, Poskeskel, Posbindu, paud terdekat,” ajak Sekda didampingi Kadis Kesehatan, Linda Faroza dan Kabag Tapem Mihandrik.
Saat pelaksanaan Crash Program Polio nantinya, dilakukan pemberian 1 (satu) dosis Imunisasi bivalent Oral Pollo Vaccine (bOPV) dan 4 (satu) dosis imunisasi Inactivated Poliovirus Vaccine (IPV). Imunisasi bOPV, ditujukan seluruh anak usia 0 sampai 59 bulan.
Sedangkan imunisai IPV, ditujukan seluruh anak usia 4 sampal dengan 59 bulan termasuk pendatang.
Ketua MUI Sumbar, Buya Gusrizal Gazahar, berikan dukungan terhadap pemberian imunisasi polio. Kegiatan telah dirapatkan dengan MUI se Sumatra Barat. Sehingga imunisasi aman diberikan pada anak, untuk mengantisipasi dampak buruk polio.
Advokasi, Sosialisasi dan Penguatan crash program Polio dari Kementrian Kesehatan, dibuka oleh Gubernur Sumbar dan ditandatangani komitmen Wali Kota dan Bupati. Upaya ini penting mempertahankan status Indonesia dan Sumbar bebas polio. (Yet)