Scroll untuk baca artikel
BeritaHEADLINESUMATERASumatera Utara

Pengerjaan Proyek Pagar Kepabean Kek Seimangkei Diduga Tidak Utamakan Kwalitas

×

Pengerjaan Proyek Pagar Kepabean Kek Seimangkei Diduga Tidak Utamakan Kwalitas

Sebarkan artikel ini

Views: 120

SIMALUNGUN, JAPOS.CO – Proyek pagar kepabean kawasan ekonomi khusus seimangkei (KEK) yang di tuding tak sesuai dengan kualitas spesifikasi teknis pada umumnya.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Proyek tersebut di ketahui di kerjakan oleh PT Zhafira Tetap Jaya selaku pemenang tender proyek.

Dari pantauan Japos co di lapangan (20/02), pengerjaan proyek pagar kepabean kek Seimangkei sepanjang 12 km lebih tersebut, menggunakan urukan tanah, ditimbun dan di padatkan dengan pariasi level ketinggian ada yang mencapai dua meter ketinggian urukan tanahnya.

Dan tanpa menunggu tanah urukan benar benar padat, sudah di lakukan pengecoran pondasi pagar panel beton pricest, dikawatirkan kelak tanah urukan dapat bergerak memadatkan secara alami urukan nya, mengakibat kan pondasi tak mampu menahan beban berat pagar panel beton pricest.

“Benar itu sebut warga seputar kawasan industri seimangkei, saat sedang melihat para pekerja sedang memasang pagar panel beton pricest,” itu sudah di pasang panel betonnya dan di sokong kanan dan kiri agar tidak ambruk,” sebut warga tadi.

Sementara kepala bidang pembangunan kawasan industri seimangkei Muhammad Lintang saat di konfirmasi, beberapa waktu yang lalu mengatakan dalam pembangunan pagar kepabean kawasan industri seimangkei ini, sudah mengkaji kekuatan tanah urukan itu dan konsultan proyek bukan orang sembarangan mereka sarjana semua.

“Di awasi secara berkala setiap sepekan di cek pergerakan tanahnya,” jelas Kepala bagian pembangunan kawasan industri Seimangkei.

Sementara beberapa masyarakat menilai bahwa kekuatan tanah urukan tidak bisa menjamin kokohnya pondasi pagar panel beton pricest, sebab beban sangat berat dan pemadatan secara alamiah itu pasti.

“Datang hujan serta panas matahari itu mempengaruhi pemadatan secara alamiah, konon pori pori tanah urukan tidak semua sama,” tutup Sinaga wargaPasar Baru Kecamatan Bosar Maligas.(Bw)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *