Views: 163
MUKOMUKO, JAPOS.CO – Tahun ini Kodim 0428 melaksanakan pembangunan jalan evakuasi bencana di Mukomuko. Tampak Dinas PUPR, Dandim dan Bupati Mukomuko H Sapuan (dari kanan) jalin MoU dalam acara pembukaan karya bhakti.
Ini disampaikan Dandim 0428 Mukomuko, Letkol, Czi, Rinaldo Rusdy saat pembukaan Karya Bhakti TNI di Aula Makodim Senin (20/2).
Program karya bhakti TNI tersebut akan dilaksanakan dengan anggaran bersumber dari APBD Mukomuko tahun 2023, dan tertuang dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR).
“Sistem pengelolaan keuangannya, swakelola tipe dua,” ungkap Dandim.
Lanjut Rinaldo, program karya bhakti TNI Kodim 0428 Mukomuko tahun 2023 berupa rehabilitasi dan pembangunan badan jalan, ruas jalan evakuasi bencana alam, di wilayah Kelurahan Pasar Mukomuko, Kota Mukomuko.
Ia menyebutkan, setelah melakukan pemetaan bersama TNI dan Pemkab Mukomuko, bahwa masyarakat Kelurahan Pasar Mukomuko dan sekitarnya membutuhkan jalan evakuasi bencana alam, seperti bencana gempa tsunami.
“Atas dasar pemetaan yang dilakukan sebelumnya, diputuskan lokasi pembangunan karya bhakti TNI Kodim 0428 tahun 2023, pembangunan jalan evakuasi di Kelurahan Pasar Mukomuko, Kota Mukomuko,” papar Dandim.
Lebih rinci Letkol.Rinaldo menerangkan, rehabilitasi dan pembukaan jalan evakuasi di Wilayah Kelurahan Pasar Mukomuko direncanakan sepanjang 7.250 meter. Dari ruas jalan sepanjangan itu, sedikitnya ada 6 titik jembatan yang juga perlu dibangun.
Ruas jalan sepanjang 7.250 meter yang akan bangun melalui karya bhakti TNI Kodim Mukomuko ini menghubungkan wilayah Kelurahan Pasar Mukomuko dengan Desa Selagan Jaya.
“Anggaran yang tersedia untuk karya bhakti sebetulnya, dari hitungan kasar kita, hanya cukup untuk pembangunan ruas jalan sekitar 3.000 an meter. Tapi, tekat kami tetap dapat tuntas sepanjang 7.250 meter. Kenapa demikian, karena SP3 atau Desa Selagan Jaya, menurut kami menjadi posisi yang aman untuk titik kumpul jika terjadi bencana,” ujar Rinaldo.
“Kemudian untuk jembatan, kami akan bangun jembatan darurat. Yang jelas ruas jalan evakuasi bencana alam bisa dilewati. Tembus dari Kelurahan Pasar Mukomuko sampai ke SP3 Desa Selagan Jaya,” terang Dandim.
Sementara itu, Bupati Mukomuko, H. Sapuan yang menghadiri acara tersebut, dalam arahannya memaparkan, karya bhakti TNI ini bentuk sinergi antara Pemkab Mukomuko dengan Kodim 0428/MM.
Karya Bhakti, TNI Bangun Jalan Evakuasi Bencana Alam di Kabupaten Mukomuko. Tahun ini Kodim 0428 melaksanakan pembangunan jalan evakuasi bencana di Mukomuko. Tampak Dinas PUPR, Dandim dan Bupati Mukomuko H Sapuan (dari kanan) jalin MoU dalam acara pembukaan karya bhakti.
Bupati berharap, kegiatan berjalan dengan lancar. Sebab itu, ia juga berharap dukungan dari masyarakat sekitar lokasi pembangunan. Peran aktif masyarakat membantu kegiatan karya bhakti TNI ini akan mempercepat proses pengerjaan dan juga target yang ingin dicapai bisa terwujud.
“Karya bhakti ini wujud pengabdian TNI kepada rakyat. Kami ucapkan terimakasih atas dedikasi TNI di Kabupaten Mukomuko. Tolong Pak Lurah, Pak Kades gerakan masyarakat untuk mendukung program karya bhakti TNI Kodim 0428/Mukomuko yang akan dilaksanakan sebulan kedepan,” pungkasnya.
Plt Kadis PUPR, Mukomuko, Apriansyah ketika dikonfirmasi usai acara pembukaan menerangkan, anggaran untuk karya bhakti TNI Kodim Mukomuko tahun 2023, tersedia Rp 900 juta.
Ia juga membenarkan, dengan kondisi badan jalan di lahan gambut, anggran tersebut diperkirakan mampu membiayai rehabilitasi dan pembukaan badan jalan sekitar 3.000 meter.
“Makanya, kami apresiasi target pihak Kodim yang ingin menuntaskan pembangunan sepanjang 7.250 meter. Kami yakin target itu bisa tercapai, karena TNI punya strategi,” kata Apriansyah.
Mengenai jembatan darurat yang akan dibangun seperti yang disampaikan Dandim, Apriansyah menjelaskan lebih rinci.
“Kalau jembatan darurat, gelagarnya dari batang kelapa dan lantai papan. Jembatan itu nanti, mungkin baru bisa dilintasi kendaraan roda dua,” terangnya.
“Intinya, kita bangun dulu jalan evakuasi ini karena memang dibutuhkan. Butuh waktu untuk pengerasan sebelum kita melanjutkan untuk ditingkatkan,” imbuhnya.(JAPRI)