Views: 193
MUKOMUKO, JAPOS.CO – Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu berencana menyusun peta komunitas penggerak literasi di seluruh tanah “Bumi Rafflesia”. Tak terkecuali di Kabupaten Mukomuko.
Olehkarenanya, hari Kamis (16/2) pihak Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu melakukan pendataan komunitas penggerak literasi di Mukomuko. Salah satu yang dikunjungi yaitu Sekretariat Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Mukomuko.
“Ada rencana kita menyusun peta komunitas penggerak literasi se-provinsi Bengkulu. Tapi sebelum itu, kami melakukan pemutakhiran data komunitas terlebih dulu,” kata Kepala Kantor Bahas Provinsi Bengkulu, Dwi Laily Sukmawati, S.Pd., M.Hum melalui petugas lapangan, Zainal.
Dijelaskannya, komunitas penggerak literasi bisa organisasi atau sub organisasi yang konsen terhadap gerakan meningkatkan minat baca masyarakat.
“Dengan peta komunitas penggerak literasi di Mukomuko ini nanti. Kantor Bahasa bisa mengajak kolaborasi, bersinergi. Komunitas juga bisa mendapat pembinaan. yang belum ada legalitas badan hukum/akta pendirian, bisa didorong ke situ. Bisa juga nanti support dalam bentuk tambahan buku dan atau bahan bacaan,” kata Zainal.
Zainal mengatakan, pihaknya ke PWI, karena organisasi ini beranggotakan profesi wartawan. Yang mana diketahui, wartawan bertugas mencari data, menulis laporan/berita, sampai tersebar ketengah masyarakat, baik dalam bentuk cetak, elektronik dan online. Berita yang ditulis dan terbitkan oleh media massa itu dikonsumsi oleh publik sebagai informasi, yak tak lain bagian dari sumber literasi.
“Apalagi PWI punyak pojok baca. Kalau PWI Mukomuko mau masuk dalam data komunitas penggerak literasi, ada formulir yang diisi secara online,” demikian Zainal dan langsung menyerahkan bantuan buku kepada pengurus PWI Mukomuko.
Dewan Kehormatan (DK) PWI Mukomuko, Amris Tanjung yang menyambut kedatangan rombongan Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu menuturkan, pojok baca PWI Mukomuko ini belum ada kepengurusan khusus. Langsung dikelola oleh kesekretariatan.
“Tujuannya, menyediakan bahan bacaan di Sekretariat. Lebih kepada untuk internal. Namun tidak menutup kemungkinan kedepan bakal berkembang,” kata Amris.
Mantan Ketua PWI Mukomuko periode pertama itu berujar, Pojok baca PWI Mukomuko ini memang membutuhkan dukungan bahan bacaan terbaru.
Dalam kesempatan kunjungan pihak Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu, Amris menyarankan, di Mukomuko perlu diukur tingkat literasi masyarakat. Tujuannya, agar ada takaran jelas target yang ingin dicapai mengenai peningkatan literasi masyarakat melalui berbagi program.
“Misalkan begini, literasi masyarakat masih di level angkat 5 pada tahun 2023. Nah, kita bisa menargetkan, pada tahun 2025, angka literasi bisa di level 7 dengan berbagai program. Semisal mengaktifkan komunitas penggerak literasi. Cara mengukur literasi, tentu pihak terkait yang lebih paham,” sampainya.
“Yang jelas, kami ucapkan terimakasih sudah mengunjungi Sekretariat kami, dan bantuan bukunya,” pungkas Amris. (JPR)