Scroll untuk baca artikel
BeritaHEADLINESUMATERASumatera Barat

SAD Butuh Perhatian Khusus dari Pemerintah

×

SAD Butuh Perhatian Khusus dari Pemerintah

Sebarkan artikel ini

Views: 272

DHARMASRAYA, JAPOS.CO – Suku premitif atau nomaden kerap kali jadi perbincangan ditengah masyarakat modern. Lain halnya dengan Suku Anak Dalam (SAD) yang dikenal dengan sebutkan Kubu yang hidup di Provinsi Jambi dan Sumatera Barat.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Di kabupaten Dharmasraya diperkirakan Suku Kubu menggantungkan hidup dihutan Dharmasraya berkisar 1500 orang dengan cara kehidupan tidak menetap atau berpindah-pindah, dari satu tempat ke tempat lain.

Lokasi yang sering dihuni oleh suku Kubu ini adalah Hutan di Kecamatan Asam Jujuhan, Kecamatan Koto Besar, Kecamatan Koto Salak, Kecamatan Sitiung, Kecamatan Timpeh,dan Lecamatan Sembilan Koto, Kabupaten Dharmasraya.

Kehidupan mereka adalah berburu, menangkap ikan dan mencari Rempah dari hasil hutan.

Salah seorang suku anak dalam Matayan (48 Th) Kubu yang pindah dari Kabuapten Sijunjung yaitu dari Padang Tarok Kecamatan Kamang Baru, ia pindah dari Padang Tarok dengan alasan babi tak mau jumpa dengan mereka maka rezeki tak ada.

“Sayo (saya) dari Padang Tarok hutan yang dikelilingi oleh Batang Ombolin yang Muaro ke Batang Kuantan, satu minggu lebih menetap disana dan namun rezki babi tidak dapat,” sebut Matayan Suaminya Punjung Bulan ini.

Mereka mau menetap disuatu tempat tetapi mereka mau melaporkan pada siapa, dan mereka sudah mengenal  android, punya mobil dan motor seperti orang modern.

“Kami belum dapat panduan dari pemimpin, baik pemimpin suku maupun dari pemimpin pemerintah yang bisa menerimah keadaan kami sebagai warga,” imbuhnya.

Suku kubu butuh perhatian khusus dari pemerintah dan butuh daerah temapt tinggal mereka agar mereka lepas dari kebiasaan atau budaya nenek moyang mereka dengan hidup yang tak menetap atau berindah-pindah.

Kubu sekarang telah mengenal peralatan modern seperti alat komunikasi android, transportasi seperti motor dan mobil. Jadi mereka butuh perhatian dari dinas pendidikan, sosial, budaya,dan catatan sipil agar mereka bisa berbaur dengan masyarakat modern.(Erman Chaniago)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *