Scroll untuk baca artikel
BeritaHEADLINEJambiSUMATERA

Pemprov Fokus Pada Penanganan Stunting

×

Pemprov Fokus Pada Penanganan Stunting

Sebarkan artikel ini

Views: 201

JAMBI, JAPOS.CO – Gubernur Jambi, H Al Haris,  mengemukakan, Pemerintah Provinsi Jambi terus fokus dalam permasalahan stunting di Provinsi Jambi. Hal tersebut dikemukakan Al Haris saat membuka Seminar Nasional Persatuan Ahli Gizi Indonesia, bertempat di Ruang Pola Kantor Gubernur Jambi, Sabtu (04/02/2023).

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Seminar nasional tersebut mengangkat tema “Cegah Stunting dengan Konsumsi Protein Bersumber Kearifan lokal.

“Pemerintah Provinsi Jambi memiliki komitmen yang tinggi dalam hal peningkatan kualitas sumber daya manusia, dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jambi Tahun 2021-2026, melalui Visi Jambi Mantap yakni Memantapkan Kualitas Sumber Daya Manusia Yang unggul, dimana hal tersebut memerlukan dukungan, baik dari sisi pendidikan, kesehatan, maupun terpenuhinya asupan gizi yang memiliki keterkaitan satu dengan lainnya,” ujar Al Haris.

Al Haris menuturkan pemerintah terus berupaya melaksanakan beberapa program strategis terkait dengan penanganan permasalahan pencegahan dan penanganan stunting, karena stunting memiliki dampak terhadap menurunnya kualitas sumber daya manusia, produktivitas dan daya saing, secara jangka pendek maupun jangka panjang. Provinsi Jambi pada tahun 2023 ini akan fokus pada penanganan stunting sehingga turut mendukung program prioritas nasional.

“Pemerintah telah menetapkan stunting sebagai salah satu isu Prioritas Nasional dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 dengan target penurunan yang signifikan, dari kondisi 24,4% pada tahun 2021 menjadi 14% pada tahun 2024. Provinsi Jambi memiliki presentase stunting tahun 2021 sebesar 22,4%, lebih rendah dari angka Nasional, dan memiliki target menjadi 12% pada tahun 2024, dimana berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia Tahun 2022, Provinsi Jambi berhasil menurunkan stunting sebesar 4,4%, dari 22,4% pada tahun 2021 menjadi 18% pada tahun 2022,” tutur Al Haris.

“Perlu dukungan dan peran serta masyarakat, diantaranya melalui organisasi-organisasi profesi salah satunya Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI), dengan mengoptimalkan peran dan kiprahnya dalam mendukung program-program Pemerintah, salah satunya adalah melakukan penelitian terkait keanekaragaman sumber protein yang berasal dari pangan kearifan lokal,” sambung Al Haris.

Al Haris mengharapkan melalui seminar nasional ini, selain menambah pengetahuan juga dapat memberikan rekomendasi dan langkah-langkah strategis terhadap percepatan penurunan stunting di Provinsi Jambi, yang pada akhirnya meningkatkan kualitas generasi bangsa khususnya generasi mudsa Provinsi Jambi. (Rizal)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *