Views: 205
PANGANDARAN, JAPOS.CO – Wisatawan yang datang ke Pantai Pangandaran kesal betul dengan aksi pungutan liar (pungli) parkir kendaraan. Lahan parkir yang minim diduga jadi sumber maraknya aksi pungli. Seperti yang dialami Galih (34). Wisatawan asal Garut itu kebingungan untuk mencari tempat parkir kendaraannya saat berwisata di Pantai Pangandaran. Area tepi jalan dilarang untuk parkir wisatawan, sebab digunakan untuk mangkal kendaraan sewaan. “Ya kan yang tadinya saya niat mau parkir, harus muter dulu cari yang kosong,” kata Galih, Selasa (31/1).
Nah, saat masuk ke lahan kosong yang merupakan area parkir, Galih harus membayar tarif parkir lagi. Padahal, jelas di tiket masuk area wisata sudah sekaligus membayar biaya parkir. Galih pun heran dengan pungutan liar (pungli) parkir itu. “Kan di tiket masuk retribusi wisata sudah termasuk parkir, tapi kok harus bayar lagi,” kata dia.
Pemkab Pangandaran merespons keluhan wisatawan itu akan adanya pungli parkir di Pantai Pangandaran itu. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pangandaran, Tonton Guntari menuturkan, pungutan parkir di objek wisata Pantai Pangandaran dilakukan oleh oknum, bukan dari pemerintah. “Memang benar ada banyak laporan pungutan liar parkir. Padahal semua lahan parkir yang berada di objek wisata Pantai Pangandaran gratis masuk retribusi wisata,” kata Tonton.
Dia menyesalkan masih adanya pungutan liar tersebut. Pihaknya juga akan bertindak apabila ditemukan oknum yang bikin resah wisatawan dengan pungli. Namun di sisi lain. Tonton mengatakan polemik itu perlu diselesaikan lintas sektoral. Termasuk dengan Dinas Perhubungan. “Harusnya itu tanggung jawab Dinas Perhubungan. Karena kami sudah serahkan semua retribusinya kepada mereka. Bagian Dishub yang seharusnya mengatur itu semua,” ujar Tonton.
Sementara itu Sekretaris Dinas Perhubungan Pangandaran, Arif Basari mengaku sulit mengatur lahan parkir di Pantai Pangandaran. Minimnya lahan parkir jadi penyebab. “Selain minim lahan, banyak terdapat sewa kendaraan wisata yang parkir di sana sehingga memenuhi lahan parkir,” katanya.
Ia mengatakan bukan hanya minim lahan parkir, pungutan liar juga disebabkan karena mereka yang mempunyai lahan. “Kan wisata Pantai Pangandaran merupakan area pemukiman warga yang menjadi tempat wisata,” pungkasnya. (Mamay)