Views: 173
CIAMIS, JAPOS.CO – Sebagai upaya meningkatkan mutu pendidikan, Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud ristek) meluncurkan program guru penggerak, Ciamis merupakan salah satu Kabupaten/Kota di Jawa Barat yang mendapatkan program tersebut.
Kepala Dinas Pendidikan Ciamis, Dr Asep Saeful Rahmat, MSi melalui Kabid GTK, Tetet Widianti mengatakan, program guru penggerak itu merupakan inovasi dari Mendikbud Ristek.
“Guru penggerak ini sebagai upaya untuk menjadi pemimpin pembelajaran di masa depan, dan mewujudkan dan menciptakan profil pembelajar Pancasila. Guru penggerak, program yang bersifat inovatif dan bisa merubah pembelajaran kearah yang lebih baik untuk peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia, khususnya di masing-masing Kabupaten/kota termasuk di Ciamis,” katanya, Selasa (31/1) kepada tim Japos.co.
Menurutnya, disamping guru penggerak ada juga sekolah penggerak. Jadi, prosesnya itu yaitu Kemendikbud ristek melakukan seleksi kepada para calon guru penggerak di seluruh Indonesia.
“Tidak setiap Kabupaten/kota bisa daftar ikut seleksi, bahkan Ciamis sendiri masuk pada angkatan 4 di tingkat nasional itu tahun 2021 lalu, kalau di Ciamis itu angkatan 1, yang berhasil atau lolos seleksi itu ada 34 orang calon guru penggerak dari jenjang Paud, SD dan SMP di Ciamis,” tuturnya.
Setelah dinyatakan lulus seleksi jadi calon guru penggerak, kata Tetet, maka yang 34 orang itu harus mengikuti pendidikan untuk jadi guru penggerak selama 9 bulan.
“Pendidikan tersebut berisikan pengisian modul berbasis ITE, lokakarya kemudian konferensi, serta pendampingan. Setelah itu nanti ada kelulusan setelah 9 bulan, baru kemarin Desember ada kelulusan. Alhamdulillah yang 34 orang itu semuanya lulus jadi guru penggerak. Nantinya, setelah mempunyai sertifikat pendidikan 9 bulan itu, guru penggerak ini nantinya bisa menjadi salah satu persyaratan untuk jadi Kepala Sekolah maupun pengawas serta penilik,” kata Tetet.
Tetet menjelaskan, guru penggerak nantinya mempunyai peran untuk menggerakkan ekosistem pendidikan di daerah agar lebih baik lagi, dan juga menciptakan kegiatan-kegiatan peningkatan mutu pendidikan yang selaras dengan kurikulum merdeka belajar.
“Guru penggerak ini merupakan aset bagi Kabupaten Ciamis, maka dari itu diharapkan dapat memberikan aksi nyata untuk membangun pendidikan di Kabupaten Ciamis,” jelasnya.
Tetet menambahkan, pihaknya tidak mengetahui apakah program guru penggerak ini akan berlanjut atau tidak, pasalnya itu merupakan kewenangan di Pemerintah Pusat. Akan tetapi, saat ini untuk guru penggerak di tingkat nasional itu sudah ada 8 angkatan. Namun, untuk Ciamis sendiri baru 2 angkatan sedangkan 1 angkatan lagi masih dalam tahap seleksi.
“Mulai ada itu pada tahun 2021, Ciamis itu masuk pada angkatan ke 4 jika di tingkat nasional yakni ada sebanyak 34 orang. Kemudian angkatan 7 itu tahun 2022 ada sebanyak 105 orang, dan yang terakhir angkatan 8, masih tahap seleksi, Ciamis itu ada sebanyak 156 orang,” pungkasnya. (Mamay)