Views: 201
CIAMIS, JAPOS.CO – Nur Saefuloh merupakan salah satu petani milenial yang juga inisiator petani milenial di desanya. Ketua Kelompok Tani Tanjung Asih, Desa Sukasetia, Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis itu seorang petani yang cukup sukses. Tak hanya memenuhi kebutuhan sayur-sayuran di lingkungan Desa Sukasetia, Nur Saefuloh juga pemasok sayur-sayuran ke beberapa kios yang ada dipasar di wilayah Ciamis dan Tasikmalaya.
Meski baru berdiri sejak tahun 2022, di bawah kepemimpinan Nur Saefuloh, kelompok tani yang beranggotakan para pemuda pemudi di Dusun Tanjung Asih itu setiap hari mereka memasok minimal 4 kuintal saladah bokor.
Sebagai petani yang berorientasi bisnis, Nur menerapkan manajemen pola produksi dengan mengatur jadwal tanam dan jadwal panen melalui metode tanam menggunakan pipa paralon di halaman rumah. Meski kondisi pandemi tak kunjung usai, tidak sedikit pun menyurutkan usaha petani yang tergabung dalam kelompok tani tersebut untuk tetap menunjukkan eksistensinya dengan memproduksi berbagai macam sayuran segar.
Nur menuturkan, dengan mencoba memanfaatkan lahan pekarangan untuk menanam sayur jenis saladah bokor dengan menggunakan media pipa paralon, hasilnya sangat bagus dan cukup untuk menutupi kebutuhan keluarga. “Awalnya saya hanya mencoba memanfaatkan lahan pekarangan rumah, tetapi hasilnya sangat bagus, dan mampu menjual hasil panen di lingkungan,” tuturnya.
Disampaikannya, dirinya ditawari modal oleh pihak pemerintah desanya sebesar Rp 12,5 juta melalui program ketahanan pangan. Dari modal tersebut bisa mengembangkan menanam sayur lebih luas lagi dan mendapatkan hasil yang cukup lumayan. “Hingga saat ini usaha pertanian melalui kelompok tani sudah mendapatkan omset keuntungan bersih 4,5 juta per minggu. Alhamdulillah, setelah mendapatkan modal dari Pemdes Sukasetia saya bisa terus mengembangkan usaha pertanian hingga saat ini dengan para pemuda yang berada di lingkungan saya sendiri,” ujarnya.
Sementara itu Camat Cihaurbeuti, H. Edy Yulianto menyampaikan apresiasi kepada kelompok tani milenial yang berada di Dusun Tanjung Asih Desa Sukasetia. “Saya sangat bangga dengan apa yang dilakukan oleh Nur Saefuloh dan para pemuda kelompok tani tersebut karena di tangan merekalah masa depan petani ke depan bisa terus bertahan, tanah ada regenerasi petani milenial, mungkin nasib petani ke depan entah bagaimana,” singkatnya. (Mamay)