Views: 335
MUKOMUKO, JAPOS.CO – Seperti diketahui pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu disinyalir makin hari makin tidak kondusif pasalnya, selain dililit hutang, kurangnya persediaan kebutuhan pasien, sekarang ditambah lagi pelayanan operasi yang sudah tutup sejak 1 Januari kemaren, lebih kurang Tiga Minggu belakangan ini sehingga layanan operasi terkendala dengan tidak ada nya persediaan bahan cairan untuk mengsterilkan alat- alat operasi, sebat tanpa adanya benda cair itu peratan operasi tidak dapat digunakan.
Dengan demikian masyarakat yang yang tadinya bisa mendapatkan pelayanan melalui operasi namun sejak tutupnya layanan operasi di RSUD di daerah itu dikuatirkan akan banyak nyawa pasien yang tidak dapat diselamatkan seperti yang dialami seorang pasien ibu- ibu hamil yang datang Ke RSUD tersebut, semestinya ibu hamil tersebut mendapatkan pelayanan medis melalui operasi. Akibat layanan operasi tidak dapat dilakukan sehingga pasien ibu hamil itu mau tidak mau terpaksa di rujuk ke rumah sakit daerah lain.
Menurut keterangan salah seorang dr. Spesialis bedah di rumah sakit sempat dr. Jhon Heriansyah Spesialis Obstetri dan Ginekologi (SpOG) atau dr. Spesialis Kandungan yang saat itu menangani pasien ibu hamil itu dan sempat di rawat beberapa jam, karna dianggap tidak memungkinkan dapat di rawat di rumah sakit itu maka di rujuk pada salah satu rumah sakit di Sumatra Barat. Namun sayang nya diperjalan ibu hamil itu mengalami diaknosa Eklamsia yang menurut dokter yang menangani nya itu pasien mengalami keracunan kehamilan. Pasien tersebut terpaksa masuk Puskesmas yaitu Air Haji, Kecamatan Linggo Sari Baganti, Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), namun syang nya nyawa pasien tidak dapat diselamatkan dan akhir nya pasien mengembuskan nafas erakhirnya di Puskesmas itu.
“Pasien bernama Ny Vivi Irwanti (52) tahun yang merupakan warga Pondok Suguh, Kabupaten Mukomuko masuk RSUD Mukomuko pada tanggal 23 Januari 2023 pukul 18.WIB sore dan langsung masuk ruang perawatan di bagian Poli ibu hamil amil dan langsung ditangani oleh dr. Jhon Heriansyah SpOG. Hal ini disampaikan langsung oleh dr Jhon Heriansyah SpOG pada Japos.co melalui sambungan telepon selulernya Selasa,(24/1) 2023 siang.
“Setelah kita lakukan perawatan dengan cara memberikan infus dan obat, ternyata pasien mengalami darah tinggi, emklamsia atau keracunan kehamilan, harusnya di operasi, dikarenakan rumah sakit kehabisan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) kita bisa melakukan operasi,” papar Jhon.
“Mengingat ini sangat emergency kita langsung mengambil tindakan rujukan dan menghubungi salah satu Rumah Sakit di Sumbar. Setelah mendapat respon dari rumah sakit yang dituju dan di ACC pukul 21.WIB atau pukul 9 malam pasien langsung dilarikan menuju RS yang sudah kita hubungi, sesampai di Air Haji mengalami Kejang- kejang akibat keracunan kehamilan, pasien dibawa ke puskesmas setempat, lalu kemudian kita mendapat informasi dari perawat yang mendampingi pasien dan mengabarkan bahwa pasien sudah meninggal dunia. Ditambahkan Jhon, meski dilakukan operasi hasilnya akan kecil untuk bisa diselamatkan,” pungkas Dr.Jhon Heriansyah SpOG.
Hal yang sama juga disampaikan Direktur RSUD Mukomuko Dr Dolatta Karo Karo K MM ketika ditemui di ruang kerjanya.(JPR)