Views: 264
SIMALUNGUN, JAPOS.CO – Puluhan masyarakat Kampung Lantosan Desa Gunung Bayu Kecamatan Bosar Maligas Kabupaten Simalungun berkumpul, pasalnya kampung mereka yang berbatas dengan HGU PTPN4 unit Kebun Gunung Bayu dikeliling parit melebihi kapasitas dengan ukuran dalam 3 meter dan lebar 6 meter.
Perangkat Desa Gunung Bayu dan kepala dusun Kampung Lantosan bersama masyarakat menghentikan sementara pengerukan parit gajah guna mendapatkan penjelasan dari manajemen PTPN4 unit kebun Gunung Bayu penyebab dibuatnya parit berukuran besar tersebut.
A Damanik mengatakan bahwa parit gajah ini sangat membahayakan bagaimana nanti bila sudah terisi air, tentu menimbulkan dampak negatif seperti abrasi pada dinding jalan ,timbulnya jentik nyamuk dan yang paling bahaya itu anak anak yang lepas pengawasannya dari orang tua, masuk dan tenggelam.
Sementara pimpinan Manajemen PTPN4 unit kebun Gunung Bayu saat dikonfirmasi Japos.co terkait parit gajah didepan kampung Lantosan mengatakan sedang sibuk dinas luar.
“Senin baru kembali ke unit,” tulisnya melalui pesan whatsapp, Jumat (13/1).
Dikesempatan yang sama Bambang warga Kampung Lantosan mengatakan sebaiknya manajemen PTPN4 mengkaji ulang apa yang mereka lakukan sudah mencederai hati masyarakat.
“Nyaris di badan jalan batas pengorekan parit gajah tersebut dan bahaya yang timbul banyak, sebenarnya apa masalahnya antara masyarakat dan perusahaan BUMN itu, seandainya masalah pencurian buah kelapa sawit yang menjadi alasan, ayok hitung-hitungan,” beber Bambang.
“Bagaimana mereka yang telah merampok hak-hak masyarakat terhadap berdirinya perusahaan yang disesuaikan oleh AMDAL, kami berharap bapak Bupati Kabupaten Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga dapat meninjau kampung Lantosan ini, agar berkurang rasa nyeri yang kami alami ini dengan hadirnya bapak kabupaten Simalungun,” tutupnya.(Bw)