Views: 243
PEMATANGSIANTAR, JAPOS.CO – Tak terima rumahnya hancur, Prayitno dan warga lainnya yang terkena dampak dari proyek kaplingan bersama, warga gang Siak dan gang manunggal RT 0203 Kelurahan Martoba Kecamatan Siantar Utara Pematangsiantar Sumatera Utara,meminta pertanggung jawaban kepada pihak pengembang proyek dan pemilik tanah, mengganti rugi atas kerusakan berat empat (4) rumah warga yang terjadi pada bulan Agustus 2022 lalu.
Proyek kapling bersama yang di kerjakan oleh pengembang Imran Pasaribu asal tanah Jawa Kabupaten Simalungun, terkesan dilakukan secara amburadul sehingga mengakibatkan kerusakan berat, pada rumah- rumah warga yang berada di antara gang Siak dan gang manunggal di RT 0203 kelurahan martoba kecamatan Siantar Utara kota Pematangsiantar.
Kerusakan tersebut berupa empat unit rumah warga, masing-masing rumah Prayitno mengalami kerusakan berat di bagian teras depan, dimana teras depan rumah mengalami longsor, yang parah. Demikian juga rumah Suryani mengalami kerusakan berat juga di bagian depan. Selanjutnya kediaman Gunawan Syah alami kerusakan berat di bagian depan teras rumah. Selanjutnya kediaman Sudar mengalami kerusakan berat di bagian dapur.
Prayitno warga gang Siak dan gang manunggal mengungkapkan, kerusakan berat yang di alami oleh ke empat rumah warga tersebut di akibatkan oleh proses pengerjaan yang di tangani oleh pengembang “Imran Pasaribu” asal tanah Jawa kabupaten Simalungun, pada bulan delapan (Agustus) tahun 2022 lalu.
“Saat terjadi kerusakan Saya langsung melakukan protes dan keberatan kalau boleh di perbaiki atau di ganti rugi namun tidak di indahkan malah di biarkan sampai hari ini,” ujar Prayitno, Kamis (22/12/2022).
“Kami tetap meminta pertanggung jawaban kepada pihak pengembang termasuk kepada pemilik tanah agar bertenggang rasa memperbaiki kerusakan yang di alami oleh empat rumah warga,” lanjutnya.
Menurutnya Lurah Kelurahan Martoba pernah datang meninjau kelokasi, tapi hanya berselfie (berfoto) di lokasi kerusakan empat rumah warga.
“Pernah lurah datang pak, tapi hanya selfie-selfie habis itu pergi,” tandas Prayitno.
Hal serupa juga di alami oleh Sudar warga yang dapur rumahnya mengalami kerusakan berat mengatakan, dapur rumahnya ikut terkena imbas akibat proses pengerjaan yang amburadul,
“Terus terang saya keberatan atas dapur rumah kami yang hancur kalau tidak cepat di perbaiki takutnya berdampak ke yang lain akhirnya roboh semua,ya saya bermohon tolonglah kepada yang berkentingan pakailah hati nurani kalian,” ungkapnya.
“Kami berharap kepada pemerintah kota dan pemerintah kecamatan dan kelurahan termasuk pemilik tanah dan pihak pengembang, bantulah kami kalau tidak ada proyek kaplingan bersama itu,rumah kami tidak akan jadi seperti ini,” tutup sudar.” (Zul)