Scroll untuk baca artikel
BeritaHEADLINESUMATERASumatera Barat

Karnaval Pedati-HJK Bukittinggi Tampilkan Baju Adat Kuruang Basiba

×

Karnaval Pedati-HJK Bukittinggi Tampilkan Baju Adat Kuruang Basiba

Sebarkan artikel ini

Views: 552

BUKITTINGGI, JAPOS.CO – Pesta Budaya Seni Pameran Dagang dan Industri (Pedati) ke – XII tahun 2022,  sekaligus Meriahkan Hari Jadi Kota ( HJK)  Bukittinggi ke 238, Pemerintah Kota  tampilkan Pawai  Karnaval  secara ada dilengkapi hasil karya seni pelajar serta lainnya.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Dari berbagai kesenian dan tradisi adat, peserta selain menampil tradisi adat daerah, sejumlah paguyuban Sunda dan Jawa, termasuk dari Sumatera Utara, berperan aktif dan saling melengkapi kegiatan karnaval  Pedati dan HJK Kota Bukittinggi dihari keempat, Minggu (19/12).

Selain para peserta Parade terdiri para pelajar  menampilkan pakaian adat Minang, yang tidak kalah menarik penampilan emak-emak dari masing Kelurahan se Kota Bukittinggi.

Walikota Bukittinggi bersama ketua TP PKK, Fiona Erman Safar, berikan aplus, saat emak-emak Kurai Limo Jorong tampil didepan panggung utama, pelepasan Pawai depan SMP 1.

Walikota Bukittinggi, dan pejabat dilingkungan rumah Balaikota  hadir melepas   peserta pawai.

Dengan pakaian adat baju kurung basiba,  tingkuluak  tanduak dan selendang  merah, sambil menjujung talam disangkup (Ditutupi)  songket kain batik warna merah, melambangkan pakaian adat yang biasa nya dipakai disaat hari Perhelatan/pernikahan.

Dalam talam  berisi beras, dilengkapi masakan dan sebagainya sebagai bukti, mereka manjalang kandang.

Manjalang kandang , ujar ketua emak-emak Ladang Cangkiah Rita Susati, diartikan  untuk melihat kamar peraduan sang penganten.

Tradisi adat Kurai  biasa dilakukan, bila anak lelaki mereka dijemput  mamak penganten perempuan yang  dipersandingkan dirumah sang penganten perempuan.

“Tradisi di lakukan, karena ingin tahu pasti kamar peraduan anak kami”, ujar Bundo Eti didampingi peserta jalang kandang .

Bundo Eti menuturkan, sebelum anak kami dijemput  sang mamak penganten perampuan tradisi adat terlebih dahulu dipenuhi.

Seperti pihak penganten pria  harus memenuhi tradisi adat lainya, seperti membeli selimut dan lain sebagainya, sebelum ia membaca ijab kabul dihadapan penghulu nikah.

Pawai Pedati juga dilengkapi dengan menampilkan  kendaraan  hias, dengan rute Pawai mulai panggung utama depan SMP i, Sudirman, menuju Panorama dan star di Taman Jam Gadang  ulas  Kominfo Erwin Umar. (Yet)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita

Views: 108 SAMOSIR, JAPOS.CO –  Sejumlah Anggota DPRD bersama Plt Bupati Samosir Martua Sitanggang mensahkan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) APBD Tahun 2025 menjadi Peraturan Daerah (Perda) dengan Pagu sebesar Rp…