Views: 198
BANDUNG BARAT, JAPOS.CO – Tumpukan sampah yang terlihat dipinggir jalan raya baik dipenampungan sampah sementara diwilayah Desa ataupun diwilayah RW diberbagai tempat di Kabupaten Bandung Barat menjadi perhatian serius. Hal ini diungkapkan Sahria,S.Sos Kapala sub Bagian Kebersihan UPT Tata Usaha Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung Barat di ruang kerjanya, Kamis (8/12).
Setiap hari produksi sampah di Kabupaten Bandung Barat terus bertambah ini disebabkan karena jumlah penduduk di Kabupaten Bandung Barat kini tercatat dikisaran 1,8 juta jiwa.
Kasubang Kebersihan UPT Tata Usaha DLH mencontohkan berbagai macam Event yang diselenggaran baik oleh Pemkab maupun EO yang ditunjuk oleh pemerintah selalu menghasilkan sampah dengan jumlah cukup banyak yang membutuhkan perlakuan khusus.
Sahria menambahkan sampah yang dihasilkan oleh penduduk Kabupaten Bandung Barat perhari setelah di kurangi 30% dari peranserta masyarakat dengan mendirikan kelompok peternak magot dan pendirian bank sampah sebanyak 504 ton perhari. Bila mengacu pada timbulan sampah 504 ton perhari maka kekuatan armada yang harus tersedia sebanyak 168 unit truck pengangkut sampah dengan ukuran 6 meter kubik.
Masih dari Kasubag kebersihan,kepada Wartawan Japos,co memaparkan, UPT Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup sampai saat ini baru memiliki kendaraan truck pengangkut sampah sebanyak 38 unit diantaranya masih ada kendaraan eksisting dari Kabupaten Bandung yang masih dipaksakan untuk operasional pengangkutan sampah dan baru bisa mengangkut sampah ke TPA Sarimukti dikisaran 160 ton perhari.
Jadi sudah jelas akan terjadi penumpukan sampah liar di Kabupaten Bandung Barat karena rasio perbandingan timbulan sampah 504 ton dikurangi 160 ton yang bisa terangkut ke TPA maka sisa sampah yang tidak dapat terangkut ke TPA Sarimukti sebanyak 344 ton perhari, inilah yang menjadi problem persampahan di Kabupaten Bandung Barat.
<Untuk itu UPT Kebersihan berharap,”Kepada para petinggi pemangku kebijakan di Pemerintahan Kabupaten Bandung Barat agar melirik terlebih dulu pada UPT Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup karena keresahan Masyarakat Kabupaten Bandung Barat dalam penanganan persampahan jangan sampai bergejolak yang menimbulkan hilangnya kepercayaan publik pada pemerintahan Kabupaten Bandung Barat ini.
Ditempat terpisah, di kantor Asep Suhendar Kepala Desa Cipeundeuy Kecamatan Padalarang, mengeluhkan, bahwa pengangkutan sampah dari bak sampah yang sudah disediakan di Setiap RW selalu terlambat tidak sesuai dengan jadwal. Maka berbedampak tumpukan sampah semakin tidak tertampung dan mengganggu kenyaman terlebih dalam musim hujan.
“Kami tau ketidak sesuaian jadwal pengangkutan sampah ini disebabkan dengan kurangnya armada,” terangnya.
Asep S,berharap,Atas nama warga Desa Cipeundeuy secara khusus, dan mungkin desa lain mungkin hal yang sama menghimbau.
“Kepada para pemangku jabatan di Kabupaten Bandung Barat agar memperhatikan secara serius untuk pengangan kebersihan supaya menambah unit Truck angkutan sampah supaya UPT Kebersihan DLH KBB agar dapat bekerja dengan efektif”.(Demak Gultom)