Views: 286
KAPULAUAN SELAYAR, JAPOS.CO – Sejumlah calon penumpang kapal feri di Pelabuhan Pamatata Kabupaten Kepulauan Selayar, Provinsi Sulawesi Selatan kecewa karena tidak bisa menyeberang sesuai jadwal yang dijanjikan dengan dalih feri untuk keberangkatan trip pertama tujuan Pelabuhan Bira, Kabupaten Bulukumba, sudah full alias penuh.
“Meski demikian, calon penumpang bernama Mudahri bersama rombongan harus rela menunggu keberangkatan trip kedua asalkan bisa segera melakukan penyeberangan.
“Sudah full pak, silahkan membeli tiket untuk keberangkatan di trip kedua,” kata petugas tiket menjanjikan.
Selanjutnya Mudahri yang merupakan wartawan daerah itu bersama rombongan, sesuai prosedur membeli lalu tiket untuk keberangkatan feri trip kedua dengan nomor antrian 32. Begitu feri tiba dan bersandar, petugas di lapangan pun memanggil satu-persatu calon penumpang untuk menaiki feri.
Rekan-rekan Mudahri sebagian sudah ada yang dipanggil dan naik, namun sebagian lagi masih menunggu.
Mudahri merasa kaget manakala petugas memanggil nomor antrian 37, sementara nomor yang dipegang adalah nomor antrian 32.
“Padahal, tadi sudah sejak sekira pukul 07.49 (Minggu 27/11/2022) tiba di Pelabuhan Pamatata dan sudah antri di loket sesuai nomor antrian 32. Tiba-tiba petugas loket tiket berinisial D, bilang tidak bisa, sebab keberangkatan untuk feri trip kedua sudah penuh.
Dalam kondisi ini, antara Mudahri dengan petugas lapangan sempat adu debat, mempertanyakan kenapa yang dipanggil nomor antrian 37 sementara tiket yang ada di tangannya nomor 32 tidak dipanggil sama sekali.
Petugas pun tidak bisa memberi jawaban yang jelas sehingga Mudahri menduga bahwa dalam pemanggil nomor antrian ada kongkalikong sehingga calon penumpang yang menjanjikan tip bisa didahulukan untuk masuk, meski antrian di nomor buntut.
Ditanyakan kepada petugas pelayanan palang pintu alasan konkritnya, lanjut Mudahri, petugas hanya menyebut bahwa nomor antrian 37 sudah menunggu sejak kemarin.
Sejumlah wartawan pun mengakui, merasa kurang puas atas pelayanan pihak pelabuhan ketika rombongan jurnalis akan menyeberang dari Pelabuhan Pamatata Selayar ke Pelabuhan Bira, Bulukumba karena tidak sesuai dengan jadwal yang dijanjikan.
“Kami sudah beli tiket Golangan A IV- Nomor Polisi DW 1074 EA sesuai prosedur, dan karcis untuk masuk, setelah feri berlabuh trip keberangkatan kedua ikut antrian. Namun nomor antrian kami (nomor 32) ditunggu panggilan tapi belum ada, tiba-tiba nomor antrian 37 sudah dipanggil dan masuk ke dalam feri,” sesal Mudahri.
Dengan adanya kejadian ini, dirinya bersama dengan para wartawan lain mengaku merasa dirugikan atas pelayanan pihak pelabuhan terutama bagian palang pintu tersebut.
“Menurut kami ini aneh, yang dipanggil dan boleh masuk ke feri adalah nomor antrean yang tidak sesuai dengan nomor antrian. Lalu apa fungsi nomor antrian dibuat?” tegasnya.
Ia bersama rekan wartawan lainnya mengaku merasa dirugikan dengan jadwal feri kedua yang juga tidak sesuai dengan janji itu.
“Kita baru berangkat dengan feri ketiga pada sekitar pukul 17.00 Wita. Kenapa petugas memastikan dengan feri kedua kalau memang tidak sesuai dengan janjinya,” celotehnya.
Sementara salah seorang wartawan lain bernama Suarni lalu menelepon Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kabupaten Kepulauan Selayar, Suardi.
Sontak Suardi kaget atas kejadian ini. Karena berkomunikasi kurang lancar karena efek jaringan tidak bagus, maka melalui chatnya Suardi menyatakan mohon maaf dan akan mengevaluasi anggotanya yang sudah berbuat di luar aturan, dan berterima kasih terhadap rombongn wartawan atas info kinerja anggotanya di lapangan. Begitu pula dengan Kepala ASDP Bulukumba-Selayar, Jamalluddin, setelah dihubungi lewat handphone untuk konfirmasi, menyatakan hal yang sama, meminta maaf atas kejadian ini dan berterima kasih juga atas info yang diterima.
“InsyaAllah saya akan evaluasi yang bersangkutan,” sebutnya.
Lebih lanjut Jamalluddin mengakui bahwa anggota yang bertugas di loket tiket berinisial D yang perilaku kurang baik dan tidak profesional, menurutnya adalah cerminan seorang pelayan yang kuran sopan dan tidak santun.
“Maka dari itu, satu dua hari silahkan teman-teman wartawan cek, dia sudah tidak saya tugaskan lagi di Pelabuhan Pamatata pada loket pembelian tiket dan kami akan bina (masuk di kantor ASDP di Tanaberu Kabupaten Bulukumba),” tutupnya.(TIM).