Views: 210
BUKITTINGGI, JAPOS.CO – Bukittinggi sebagai kota Pariwisata juga kota Pendidikan, sehingga jajaran Pemko Bukittinggi kreatif dalam membina dan membekali siswa ke arah yang lebih baik sesuai misi dan visi Walikota. Hal tersebut diwujudkan menuju Bukittinggi Hebat berlandaskan Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah. Sehingga perlu mengajak generasi muda secara kontiniu agar paham terhadap agama dan adat.
Melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Kota Bukittinggi menyelenggarakan kegiatan Lomba Musikalisasi Puisi Tingkat SMP Se-Kota Bukittinggi pada tanggal 8 November 2022, yang diprakarsai Maswardi bekerja semaksimalnya untuk mencapai keteladanan anak kedepan lebih baik lagi.
Ini merupakan rangkaian kegiatan Pemberian Penghargaan “Gerakan Budaya Gemar Membaca Tahun 2022”, sekaligus dalam rangka memperingati Hari Pahlawan 10 November. Pelaksanaan lomba Musikalisasi Puisi, diharapkan dapat menciptakan generasi millenial yang memiliki inovasi dan kreativitas melalui musik dan sastra/puisi.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Bukittinggi, Drs.Johnni, didampingi, Kabid Pembinaan Otomasi Tri Yuswita, M.Si, lomba memperingati Hari Pahlawan 10 November, menumbuhkembangkan rasa cinta terhadap nilai seni melalui lagu perjuangan sebagai nilai luhur bangsa. Menimalisir permasalahan dikalangan generasi muda kota Bukittinggi, sekaligus menghindari prilaku yang negatif bagi anak remaja yang sangat rentan dari pengaruh media sosial dan membangkitkan kegemaran membaca bagi siswa, dan kecintaan terhadap karya budaya bangsa melalui berbagai bacaan.
“Tujuan lomba puisi, sebuah pengungkapan ekspresi dimana terjadi mengekspresikan emosi, suasana hati, rasa pesona, kagum, keresahan, kegelisahan, dan suasana hati. Memusikalisasi puisi, kegiatan pembacaan puisi dengan cara dilagukan, irama, diiringi musik sesuai isi puisi. Musikalisasi puisi biasaanya bentuk kolaborasi apresiasi dilakukan pembacaan dan penggubahan syair melibatkan unsur seni, irama, bunyi musik serta gerak dan tari,” ulas Maswardi.
Bentuk musikalisasi puisi menjadi empat, seperti Musikalisasi puisi artinya seluruh isi puisi diubah dan diterjemahkan ke dalam bentuk instrumen musik. Tidak ada pembacaan puisi, hanya ada penyebutan judul Musikalisasi puisi iringan, puisi dengan diiringi permainan alat musik, gitar, piano, biola. Jenis musikalisasi yang akan dibawakan dalam pembacaan puisi seperti biasanya, perbedaanya pada iringan musik.
Musikalisasi puisi lagu, seluruh isi puisi diubah ke bentuk lagu, sehingga lirik lagu berasal dari puisi dan dinyanyikan iringan musik.
“Musikalisasi puisi campuran, dibawakan dengan membaca puisi diiringi musik, juga dinyanyikan. Jenis musikalisasi merupakan perpaduan musikalisasi puisi iringan dan lagu puisi tidak ada pengulangan, karena di tentukan dalam petunjuk teknis” tambah Maswardi.
Dewan Juri mempunyai wewenang memberikan penilaian sesuai kriteria yang telah di tetapkan. Moto yang diusung, Sukses Persiapan, Sukses Pelaksananan, Sukses hasil.
Maswardi menutup sambutan dengan pantun, sungguh indah Kota Bukittinggi, sejuk di mata dan damaikan hati, selamat datang para peserta lomba musikalisasi puisi, tampilkan karya bermakna, semarakkan kejayaan literasi.
“Pai raun2 ka Panganak, Bukik Apik Tacaliak Rami, SMP 3 Bukittingi Sabana Rancak, Ramah Lingkungan, Bernuansa Literasi,” tutupnya. (Yet)