Scroll untuk baca artikel
BeritaHEADLINERiauSUMATERA

Wajah Dicakar Saat Liputan, Wartawan Laporkan Oknum Dinas PPPA Riau ke Polisi

×

Wajah Dicakar Saat Liputan, Wartawan Laporkan Oknum Dinas PPPA Riau ke Polisi

Sebarkan artikel ini

Views: 276

PEKANBARU, JAPOS.CO – Seorang wartawan media online diduga mengalami tindak kekerasan oleh oknum Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Provinsi Riau saat melaksanakan tugas peliputan, Rabu (2/11/2022).

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Atas aksi tak pantas itu, sang wartawan yang menjadi korban Sony mengalami luka lecet di pelipis mata. Usai kejadian itu, Sony melakukan visum di RS Bhayangkara Polda Riau dan membuat laporan resmi ke Polresta Pekanbaru.

“Saya melapor ke Satreskrim Polresta Pekanbaru, lantaran saya saat melakukan peliputan kasus dugaan penyekapan anak, HP saya dirampas oleh seorang pegawai di kantor tersebut. Bukan itu saja, wajah saya juga dicakar oleh pelaku sampai kaca mata saya dirampas oleh pelaku, akibatnya wajah saya mengalami luka,” ujar Sony melalui pesan singkat, Rabu malam.

Aksi penyerangan itu sempat terekam oleh kamera sejumlah awak media. Dalam rekaman terlihat seorang oknum pegawai wanita di Dinas PPPA Riau secara tiba-tiba menyerang ke arah wartawan yang sedang meliput.

Entah apa motif dan maksudnya melakukan hal tersebut. Namun, peristiwa itu dinilai sudah melanggar hak-hak wartawan dalam melakukan peliputan yang dilindungi oleh undang-undang.

Untuk diketahui, peristiwa ini berawal dari adanya laporan dari orang tua kandung dua anak perempuan bernama F (20) dan PAL (12) yang sudah lebih dari satu bulan tidak pulang ke rumah. Setelah dilakukan pencarian, ternyata kedua anak perempuan tinggal di rumah Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (K-SPSI) Riau, Nursal Tanjung.

Menurut pihak keluarga, pada Jum’at (28/10/2022) mereka datang ke rumah Nursal Tanjung untuk menjemput kedua gadis ini, namun saat tiba di rumah itu mereka malah diusir.

Ayah F dan PAL, Abdul Rahman mengungkapkan saat ini kasus tersebut ditangani Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Provinsi Riau. Abdul Rahman beserta istri dan dua anak lainnya ke kantor Dinas PPPA Riau untuk menjemput kedua anak perempuannya itu dan mengikuti agenda mediasi.

Mediasi antara pihak keluarga, Dinas PPPA Riau dan Nursal Tanjung berjalan tertutup. Usai mediasi, terjadi kericuhan antara kedua orang tua dengan pihak Dinas PPPA.

Diduga oknum di Dinas PPPA menghalang-halangi wartawan mengambil gambar, bahkan sempat merampas kamera dan melukai pelipis mata salah satu wartawan yang meliput.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (K-SPSI) Riau, Nursal Tanjung saat dikonfirmasi terkait permasalahan yang ikut menyeret namanya itu berkata lain. Nursal enggan menanggapi pertanyaan wartawan terkait pernyataan dan seluruh tudingan pihak keluarga terhadap dirinya.  Ia hanya mengatakan, persoalan ini sudah diserahkan dan ditangani oleh Dinas PPPA. (AH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *