Views: 215
KAMPAR, JAPOS.CO – Oknum polisi berinisial JS yang berdinas di sektor Polsek Tapung Hulu, Polres Kampar, Polda Riau, dikabarkan telah diperiksa Kabid Propam Polda Riau. Pasalnya,JS sebelumnya diduga turut melakukan kegiatan aktivitas melangsir BBM bersubsidi saat peristiwa penangkapan.
Namun, saat peristiwa penangkapan justru hanya mengamankan dua tersangka pada tanggal (8/9/22) yakni BMS dan MA atas kasus tindak pidana penyalahgunaan BBM bersubsidi.Sementar,JS oknum polisi yang diduga turut bareng melangsir BBM bersubsidi dari SPBU 14.284.135 Sumber Sari Tapung Hulu, justru dibiarkan bebas melakukan hal tersebut.
Padahal, di rilis Humas polres Kampar, sebelum penangkapan, pihak kepolisian terlebih dahulu melakukan pemantauan disekitar SPBU.Artinya, besar kemungkinan anggota kepolisian telah menyaksikan siapa-siapa saja yang melakukan transaksi jual beli (penyalahgunaan) BBM bersubsidi disekitar SPBU.
Diketahui awalnya, salah satu karyawan SPBU 14.284.135 Sumber Sari Tapung Hulu berinisial TI membeberkan bahwa oknum polisi berinisial JS turut bareng melangsir BBM bersubsidi saat peristiwa penangkapan.
Hal itu, dibeberkan dihadapan wartawan saat mengantar surat konfirmasi klarifikasi kepada pihak menejemen SPBU tersebut. Perihal, peristiwa penangkapan tindak pidana penyalahgunaan BBM bersubsidi disekitar SPBU oleh Polsek Tapung Hulu.
Mengetahui peristiwa tersebut,TI mengaku kaget tiba-tiba pihaknya mendengar penangkapan terhadap kedua tersangka, setelah JS usai melangsir BBM jatahnya.”Kagetlah Bang,” terangnya.
Kedua tersangka yang diamankan Polsek Tapung Hulu, yakni BMS dan MA sudah dua bulan menahan pesakitan dibalik jerusi besi sejak dari penangkapan (8/9/22).
Sementara,TI mengungkapkan JS oknum polisi hingga sekarang masih melakukan aktivitas melangsir BBM bersubsidi jenis bio solar dan fertalite dengan jatah banyak”Kalau fertalite itu lumayanlah.”ungkapnya.24/10/22
Selain JS (oknum polisi), berdasarkan pantauan wartawan SPBU 14.284.135 Sumber Sari Tapung Hulu masih menjual BBM bersubsidi kepada pelaku-pelaku lain, tampa ada rasa takut.
Hal itupun, JS mengakui melakukan aktivitas bisnis BBM bersubsidi untuk tambahan-tambahan biaya operasional saat melaksanakan tugasnya apel kerja dari rumah kekantor.”Apel tiap hari bolak balik kan ya, sementara pembiayaan dari kantor tidak ada.”Terangnya.
Menurut JS, jika dari gaji yang dirinya terima tidak mencukupi.Namun, JS menjelaskan dirinya melakukan aktivitas bisnis BBM bersubsidi tidak ada hubungannya dengan instansi yang ia emban, melainkan inisiatif sendiri.
Kuat dugaan pihak SPBU 14.284.135 melakukan penjualan BBM bersubsidi kepada pelaku-pelaku komersil demi meraih keuntungan lebih besar.bPasalnya,dalam pantauan dilapangan pada tanggal (29/10/22) sekitar pukul 10, karyawan SPBU tersebut masih menjual BBM bersubsidi kepada pelaku komersil dengan berbagai modus cara.
Hal ini, diduga pihak kepolisian Polres Kampar, dibawah pimpinan AKBP Pol Didik Priyo Sambodo terkesan tidak menindak tegas SPBU nakal tersebut.(dh)
