Views: 155
BUKITTINGGI, JAPOS.CO – Ka UMKM/Koperasi, diwakili Hendra, Apresiasi Program Bank Indonesia perluasan layanan pembayaran elektronik seperti Pasar Atas, Pasar Bawah, dan Pasar Aur Kuning Kota Bukittinggi, dan Pasar Serikat C Batusangkar Kabupaten Tanah Datar, Kamis (27/10/2022).
Kepala Bidang Pasar Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan Kota Bukittinggi Hendra Antony Hatta, “Peresmian empat pasar sekaligus program S.I.A.P QRIS (Sehat, Inovatif, dan Aman Pakai QRIS) Pasar di bukittinggi siap Qris transaksi agar cepat aman dan mudah,” terangnya.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumbar Wahyu Purnama, “Sejak 2021 BI gencar mensosialisasikan QRIS hingga ke pasar-pasar. Seperti, Pasar Kuliner Padang Panjang, Basko Grand Mall, Transmart Padang. Tahun 2022 QRIS diresmikan di Pasar Raya Padang, Pasar Lubuk Buaya, Pasar Siteba Kota Padang.,” katanya.
“Saat ini Bank Indonesia meresmikan empat pasar sekaligus yang S.I.A.P QRIS yaitu Pasar Atas, Pasar Bawah, dan Pasar Aur Kuning Kota Bukittinggi, serta Pasar Serikat C Batusangkar Kabupaten Tanah Datar,” kata Wahyu
Dia menyebutkan dengan peresmian S.I.A.P QRIS mengindikasikan bahwa ekosistem pembayaran non tunai pada pasar tersebut telah berkembang menjadi lebih digital yaitu dengan menerima metode pembayaran melalui scan QRIS, menggunakan aplikasi digital payment pada ponsel.
“QRIS perlu kita dorong penggunaannya. Kami harap peresmian menjadi langkah awal untuk secara bersama dan konsisten mendukung pelaksanaan transaksi non tunasi di pasar sekaligus mendorong perekonomian di pasar rakyat,” harapnya.
Wahyu menyebutkan BI terus memperluas QRIS sehingga meningkatkan kapabilitas dari setiap pedagang di pasar rakyat, sehingga semakin mendorong pertumbuhan ekonomi digital di Sumbar.
Dia menjelaskan pada triwulan III 2022, nilai transaksi uang elektronik (UE) tumbuh 35,79 persen dan nilai transaksi digital banking meningkat 29,47 persen.
Peningkatan digital banking diperkuat perluasan QRIS yang mencapai sebanyak 21,8 juta merchant se-Indonesia, sementara di Sumbar tercatat 321.698 merchant pada Oktober 2022, serta digital payment yang sebanyak 25,1 juta pengguna se-Indonesia, sementara di Sumbar sebanyak 347.187 pengguna (data periode September 2022) atau 68,26 persen dari target BI untuk menumbuh kembangkan pengguna baru QRIS sebanyak 386.000.
“Kami sangat senang melihat perkembangan penggunaan QRIS pedagang hingga lebih dari 50 persen pedagang telah mengimplementasikan penggunaan QRIS sebagai kanal pembayaran utama yang digunakan di pasar,” ujarnya.
“Jadi guna mendukung perkembangan ekonomi, penggunaan pembayaran digital dan mendorong konsumsi masyarakat, Bank Indonesia bersinergi dengan beberapa kementerian menumbuh kembangkan implementasi program S.I.A.P QRIS (Sehat, Inovatif, dan Aman Pakai QRIS) untuk mendukung peningkatan digitalisasi daerah, governance pengelolaan keuangan dan peningkatan pendapatan daerah,” sambungnya.
Menurutnya secara kuantitas hal tersebut sejalan dengan pencapaian 15 juta pengguna baru QRIS pada 2022.
Wahyu menyampaikan hal yang menjadi alasan BI untuk terus memperluas QRIS bagi transaksi di pasar rakyat itu, karena pasar memegang peran penting dalam perekonomian. Seiring berkembangnya perekonomian, teknologi dan sistem pembayaran, dimana konsumen ingin segalanya dilakukan dengan mudah dan cepat, namun tidak mengurangi keamanan, kenyamanan dan kehandalan dalam bertransaksi.
Maka muncul berbagai inovasi dalam sistem pembayaran, untuk mendukung transaksi pembayaran secara non-tunai.
“Jadi hal ini sekaligus meningkatkan kelas para pedagangnya, dengan melakukan transaksi non-tunai dalam bertransaksi” tutup Wahyu. (Yet)