Views: 203
BUKITTINGGI, JAPOS.CO – Perekonomian warga kota Bukittinggi menggembirakan sehingga memberikan dampak positif terhadap UKM maupun income PAD Kota Bukittinggi. Hal tersebut berdampak naiknya serapan tenaga kerja sektor UMKM mencapai 300% atau sekitar 13.243 jiwa. Kenaikan merupakan kenaikan tertinggi sepanjang 3 tahun terakhir. Berdasarkan data yang diterima, peningkatan ekonomi Kota Bukittinggi dari tahun, 2017 sebesar 4,07 Triliun, tahun 2018 mengalami peningkatan 4,35 triliun, dan terus meningkat ke tahun-tahun berikutnya.
Tahun 2019 mencapai angka 4,62 Triliun, tahun 2020 meningkat lagi 4,63 Triliun, tahun 2021 sebesar 4,87 Triliun dan tahun 2022 dengan angka 5,36 Triliun (red/bulan mei ). Pemko mengangkat Perekonomian masyarakat pada Sektor UMKM hingga mencapai 300%, Pertumbuhan Investasi, melalui Bidang Investasi, Usaha dan ketenagakerjaan.
Wali Kota Erman Safar SH mengatakan kami sangat bangga pertumbuhan ekonomi yang sangat signifikan.
“Berdasarkan data yang didapat dari Dinas PMPTSPPTK, Pertumbuhan Investasi Tahun 2022 tembus angka 300%. Pertumbuhan Investasi di Dominasi Usaha Kecil Dan Menengah dengan Total Investasi sebesar Rp.1.034.393.434,89. Sedangkan serapan Tenaga Kerja Sektor UMKM meningkat sekitar 13.243 jiwa,” jelas Walikota.
Pada Tahun 2020 total usaha 917 dan serapan tenaga kerja sebesar 2.607 jiwa dengan Total serapan Investasi sebesar Rp. 384.229.395,447. Sementara tahun 2021 Usaha meningkat menjadi 962 dan serapan tenaga kerja meningkat menjadi 4.331 jiwa dengan total serapan Investasi tahun 2021 sempat menurun karena imbas dari resesi global covid 19, sebesar Rp. 286.622.838,306.
“Kemudian tahun 2022, usaha terus meningkat menjadi 4.300 dan serapan tenaga kerja 13.243 jiwa sehingga total serapan Investasi Meningkat mencapai Rp. 1.034.393.434, 891. Berarti peningkatan ini otomatis perekonomian masyarakat juga meningkat, Dapat dilihat terjadi peningkatan ekonomi masyarakat Kota Bukittinggi.”papar Erman.
Pemerintah kota akan terus berupaya menyusun program yang mengarah pada peningkatan ekonomi masyarakat, dengan mengurangi kegiatan pembangunan fisik,
“Karena kita lebih fokus pada program yang mengurangi beban masyarakat langsung, Program prioritas diarahkan pada peningkatan ekonomi masyarakat,” ungkap Wako. (Yet)