Views: 233
BUKITTINGGI, JAPOS.CO – Kebijakan pemerintah pusat menaikkan harga BBM telah memicu kenaikan biaya angkutan umum dalam kota dan angdes juga tarif ojek online serta harga sembako di Kota Bukittinggi juga merangkak naik, sehingga menyumbang kenaikan inflasi.
Pada Agustus 2022 Bukittinggi mengalami deflasi 0,91 persen, namun pada Oktober menjadi kota dengan inflasi tertinggi dari 90 kota di Indonesia
Ditemui disela-sela rapat di Kantor Balai Kota Bukittinggi, Jalan Kusumabakti Gulai Bancah, Wali kota Bukittinggi Erman Safar menampik hal itu. Selasa,(11/10/2022)
<span;>Menurut Wako Erman, penyumbang terbesar inflansi transportasi. Beberapa waktu lalu pihaknya rapat dengan kepala dinas yang terkait membahas formula yang tepat diterapkan menekan laju Inflansi.
“Dalam waktu dekat akan dirumuskan berapa rupiah yang kita subsidi dan siapa yang kita subsidi, apakah sopir angkot atau penumpang atau pemilik angkot,” tanya Erman.
Untuk kelanjutan sudah saya tugaskan, Dinas terkait membahas teknis penyaluran, Target saya pertengahan bulan ini sudah terealisasi, Di samping itu sudah kami utus Badan Keuangan Daerah ke Mendagri untuk mengkoordinasikan formula yang cocok untuk diterapkan,” jelas Erman.
Arahan Presiden, lanjut Erman kalau ada Inflansi diperbolehkan mempergunakan dana BTT. Tapi pemerintah daerah harus mempunyai pegangan, (landasan hukum) supaya dikemudian hari penyaluran tidak beresiko hukum pada ASN. (Yet)