Views: 288
KETAPANG, JAPOS.CO – PT Well Harvest Winning Alumina Refinery (WHW) sebagai perusahaan pertama pemurnian bauksit menjadi alumina di Indonesia, selalu menjaga dan melindungi area di sekitar operasional perusahaan, sebagai wujud perlindungan dan pelestarian lingkungan berkelanjutan.
Guna meningkatkan area hijau belum lama ini (06/10/22), WHW melaksanakan gerakan penghijauan dengan menanam 1.000 bibit pohon mangrove pada area pantai dan 1.500 bibit pohon buah di Kecamatan Kendawangan, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat.
Kegiatan penanaman tersebut secara simbolis dilaksanakan oleh Wakil Bupati Ketapang yang
diwakili oleh Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan Hukum dan Politik, Drs. Joko Prastowo, MH.
Hadir juga dalam gawai itu, Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang, Ir. H Husnan MTP, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Marwan Noor, Kepala Dinas Koperasi, UKM Perindustrian dan Perdagangan Ketapang, Ir. Adi Mulia M.Hut, Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Ketapang, Letkol Laut (P) Bambang Nugroho, pejabat pemerintahan setempat, dan tokoh masyarakat
Kendawangan.
Direktur WHW, Deyong Tian menuturkan, gerakan penghijauan ini merupakan wujud komitmen perusahaan terhadap lingkungan hidup dan sosial yang berkelanjutan.
Dikatakan dia, perusahaan sangat peduli pada pembangunan lingkungan alam, menjaga kelestarian dan keanekaragaman hayati dan membangun kesejahteraan masyarakat.
“Suatu kehormatan bagi WHW bisa melaksanakan gerakan penghijauan bersama-sama Forkopmida (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah) Kabupaten Ketapang, Forkompincam (Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan) Ketapang, perangkat desa dan dusun, serta tokoh masyarakat,” ujar Deyong Tian, Senin (10/10/22)
Momentum kegiatan dijelaskan, dalam rangka memperingati Hari Habitat Sedunia dan 10 Tahun keberadaan WHW di Indonesia. Sebagai bakti dan kontribusi nyata kepada Indonesia.
Selain gerakan penghijauan lingkungan dengan tanam 2.500 bibit pohon, juga dilaksanakan aksi bakti sosial karyawan berupa kegiatan donor darah.
Kegiatan yg dilaksanakan di pantai Kendawangan merupakan titik awal yang akan dilanjutkan pada masa mendatang dalam skala yang lebih besar dan luas. Sehingga diharapkan dapat meningkatkan nilai manfaat tinggi bagi
perusahaan, masyarakat dan pemerintah.
Melalui pertumbuhan tanaman mangrove, juga diharapkan habitat fauna perairan dapat berkembang pesat serta dapat menahan laju erosi pesisir akibat fenomena pemanasan global.
Untuk masa mendatang, area konservasi mangrove dapat pula berpotensi sebagai destinasi wisata mangrove yang dapat menghasilkan nilai tambah ekonomi masyarakat sekitar.
Hal itu merupakan sebuah cita nyata di depan mata yang dapat diwujudkan bersama melalui kerjasama dengan bergotong royong bersama masyarakat dan semua pihak.
Atas kontribusi nyata WHW dalam upaya penghijauan, Pemerintah Kabupaten Ketapang melalui Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang, Ir. H Husnan MTP, pada kesempatan itu menyerahkan secara langsung Piagam Penghargaan kepada PT WHW.
Kadis Husnan memberikan apresiasi atas perhatian PT WHW menanam mangrove dan bibit buah.
“Insya Allah, ini sangat bermanfaat dan semoga penanaman oleh perusahaan tetap berlanjut di wilayah pesisir Kabupaten Ketapang, lainnya,” tutur Husnan.
Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan Hukum dan Politik Drs. Joko Prastowo, MH, mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Ketapang menyambut baik atas penanaman mangrove dan bibit tanaman buah oleh WHW.
”Kita ketahui bersama bahwa Dusun Sungai Tengar dan sekitarnya merupakan daerah pesisir yang berbatasan langsung dengan laut. Untuk itu, guna mengatasi abrasi pantai adalah salah satu yg dapat dilakukan dengan menanam mangrove di sepanjang pantai, dan menanam pohon buah-buahan disekitarnya,” terang Joko seraya berdoa semoga apa yang diperbuat oleh perusahaan dapat dilestarikan dan dijaga secara bersama.
Lanjutnya dijelaskan, kegiatan penanaman yang ada, sejalan dengan upaya pemulihan hutan dan lahan untuk mendukung Forestry and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030.
FOLU Net Sink 2030 adalah menciptakan kondisi dimana penyerapan gas rumah kaca
seimbang atau lebih banyak jika dibandingkan emisinya di tahun 2030.
Joko juga menghimbau dan mengajak masyarakat dapat menyatukan niat dan tekad secara bersama-sama membangun Kabupaten Ketapang, agar ke depan
dunia usaha akan maju, masyarakat dapat sejahtera dan lingkungan hidup tetap terjaga kelestariannya.
“Semoga pula melalui pemikiran dan pengelolaan yang inovatif, dapat mendukung proses dan percepatan keberhasilan pembangunan dan mewujudkan Visi Kabupaten Ketapang melanjutkan Ketapang maju menuju masyarakat sejahtera,” imbuh dia.
Sementara itu, Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Ketapang, Letkol Laut (P) Bambang Nugroho, memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada PT WHW atas kepeduliannya terhadap lingkungan sekitar berupa penanaman mangrove yang sejalan dengan yang ada di Danlanal dengan
melaksanakan konservasi terutama di pesisir Kendawangan.
“Kami berharap semoga apa yang dilaksanakan bermanfaat pada generasi muda ke depan. Sehingga, anak cucu kita masih dapat merasakan dan menikmati mangrove yang ditanam sekarang ini, ” kata Bambang Nugroho.(Tris)