Views: 172
KOTA PEKALONGAN, JAPOS.CO – Guna menekan salah satu penyakit tidak menular, Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Kesehatan setempat melaksanakan deteksi dini penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) yang menyasar 100 orang laki-laki perokok usia 40 tahun ke atas, bertempat di aula kantor Bappeda kota Pekalongan, Rabu (28/9/2022).
Kepala Dinas Kesehatan, Slamet Budiyanto melalui administrator kesehatan muda, Opik Taufik mengungkapkan deteksi dini sebagai tindak lanjut dari kegiatan workshop dan pembekalan yang telah dilaksanakan bersama dengan kesatuan dokter paru Indonesia.
Disampaikan Opik, pihaknya telah menunjuk 4 puskesmas yang dijadikan tempat lokus deteksi penyakit kronis di wilayah kota Pekalongan berdasarkan kesiapan petugas dan sarana prasarana yang tersedia, yakni puskesmas Bendan, Kusumabangsa, Sokorejo dan Pekalongan Selatan.
“Hari ini Puskesmas Bendan selama 2 hari kedepan dengan sasaran 100 orang laki-laki perokok usia 40 tahun ke atas kemudian kita lanjutkan di bulan Oktober mendatang puskesmas kusumabangsa, sukorejo, pekalongan selatan dalam upaya penyakit paru salah satu penyakit tidak menular ini,” ucap Opik.
Adapun tahap pemeriksaan dimulai dengan pendataan melalui pengisian kuesioner, pengukuran tekanan darah, tinggi dan berat badan, pemeriksaan kadar monoksida (CO), dan dilanjutkan dengan pemeriksaan spirometri jika peserta memiliki nilai lebih dari 7 yakni untuk menilai fungsi paru.
“Gejala dari PPOK ini batuk, sesak, tujuan kami dengan deteksi ini agar yang bersangkutan terdeteksi belum parah bisa segera ditangani dan yang belum sakit bisa kita himbau untuk tetap menjaga pola hidup sehat,” pungkasnya.(sofi)