Views: 286
CIAMIS, JAPOS.CO – Diera digital semakin berkembang, Bank Jabar Banten (BJB) Berupaya mengakselerasikan penerapan akses keuangan di daerah melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), di Desa Werasari, Kecamatan Sadananya, Kabupaten Ciamis, Rabu (21/9).
Dalam upaya tersebut, BJB meluncurkan program percontohan atau Pilot Project Desa Digital di Kabupaten Ciamis. R. Lina Risnaeni Ahmad , sebagai CEO Regional III BJB mengatakan, tujuan dari kegiatan tersebut sebagai implementasi pelaksanaan desa digital, yang nantinya akan mengarah ke digitalisasi, baik dari sistem pengelolaan ruangan desa, administrasi desa dan pelayanan kepada masyarakat desa.
BJB juga akan menyediakan Agen BJB BISA, sehingga masyarakat tidak perlu jauh-jauh untuk datang ke bank untuk transaksi keuangan dan lain-lain. ”Tujuan program ini juga tidak hanya untuk keuangan dan pelayanan tapi nanti juga ada pemberdayaan masyarakatnya melalui pembinaan terhadap UMKM ataupun permodalan dan lain-lain, jadi program ini sangat luas dan nanti akan di sesuaikan dengan kebutuhan desa atau masyarakatnya,” ungkap R. Lina.
Diketahui Lina membawahi 12 Pemerintah untuk desa digital dan baru 5 Piloting yaitu Kabupaten Garut, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Majalengka dan Kabupaten Ciamis. Di Kabupaten Ciamis pun baru 1 yang menjadi pilot project yaitu Desa Werasari Kecamatan Sadananya.
Lina berharap dengan program ini bisa mempermudah, mempercepat pelayanan dan menghemat waktu juga energi supaya tidak banyak mobilisasi. “Sebagaimana digitalisasi sebetulnya yang pertama transparansi, biar layanan lebih cepat, kemudian untuk menghemat energi dan tidak banyak mobilisasi dan kembali lagi tujuan akhirnya yaitu transparansi,” harapnya.
Sementara Kepala DPMD Kabupaten Ciamis, Ape Ruswandana, SP melalui Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Pembinaan Kemasyarakatan Desa, Dania Rahayu, SE,M.Si,, menjelaskan bahwa kedatangan pimpinan BJB Wilayah Jawa Barat yaitu menunjuk desa Werasari untuk project Desa Digital. “Untuk acara hari ini yaitu kunjungan dari pimpinan wilayah III Jawa Barat BJB dan menunjuk desa Werasari menjadi pilot project desa digital lebih tepatnya pentransaksian secara digital di BUMDes, jadi semua transaksi di BUMDes menggunakan aplikasi QRIS dengan tujuan lebih tertib dan amanah dan sebetulnya sudah berjalan untuk sekarang di tahun ke-3,” jelas Dania.
Menurutnya, alasan ditunjuknya desa Werasari karena sudah banyak masyarakat yang menggunakan jasa BJB dan sudah berjalan 3 tahun, jadi tidak perlu untuk dilakukan bimtek dan tinggal gass. ”Semoga kedepannya BUMDes Desa Werasari bisa menjadi penyangga ekonomi lokal Desa Werasari, apalagi ini sebagai perwakilan dari 4 desa se-Jawa Barat, balik lagi ke filosofi BUMDes yaitu tujuan utamanya untuk mensejahterakan masyarakat, bukan mengambil keuntungan sendiri, apalagi sekarang sudah didukung oleh BJB semoga bisa lebih merangkul produk lokal desanya,” ujar Dania..
Sementara itu Ending Muhtadin sebagai direktur BUMDes Desa Werasari mengatakan, bahwa BUMDes Werasari sudah bermitra dari tahun 2020 dan masyarakat juga sudah banyak menggunakan jasa bank BJB sehingga mendapat kepercayaan untuk menjadi Pilot Project Desa Digital. “Alhamdulillah sebenarnya Desa Werasari sudah bermitra dengan BJB dari tahun 2020 dan masyarakat sudah banyak yang menggunakan jasa BJB dan disisi lain masyarakat juga sudah tidak asing dengan BJB, mungkin itu alasannya Desa Werasari dipilih sebagai Pilot Project Desa Digital. Mudah-mudahan Bumdes Werasari lebih maju lagi dan bisa memberikan manfaat bagi produk lokal di Desa Werasari ini,” pungkasnya. (Mamay)