Views: 218
BUKITTINGGI, JAPOS.CO – Tingkat ekonomi masyarakat Bukittinggi dalam kurun waktu lima tahun terakhir meningkat. Terhitung sampai Mei 2022, uang simpanan masyarakat mencapai Rp 5,36 Triliun. Data dirilis dari statistik ekonomi keuangan daerah Sumatra Barat, Bank Indonesia. Dimana, terdata, uang simpanan masyarakat di Bukittinggi pada tahun 2017 senilai Rp. 4,07 Triliun. Tahun 2018 meningkat Rp 4,35 Triliun. Tahun 2019 meningkat lagi menjadi Rp. 4,62 Triliun. Tahun 2020 naik lagi mencapai Rp 4,63 Triliun dan tahun 2021 menjadi 4,87 Triliun.
“Sedangkan kenaikan yang cukup signifikan terjadi tahun 2022, hingga bulan Mei 2022, uang simpanan masyarakat di Bukittinggi mencapai Rp 5,36 Triliun,” ujar Ahda, Kabag Perekenomian Setdako Bukittinggi.
Untuk jumlah aktiva Bank BPR di Bukittinggi, mengalami kenaikan sejak lima tahun terakhir. Dimana pada tahun 2017, tercatat di angka Rp 5,44 Triliun, tahun 2018 naik ke angka Rp 5,88 Triliun. Tahun 2019 naik lagi menjadi Rp 6,24 Triliun, naik lagi di tahun 2020 pada angka Rp 6,56 Triliun dan tahun 2021 naik lagi ke angka Rp 7,14 Triliun.
“Peningkatan yang signifikan terjadi tahun 2022. Dimana hingga bulan Mei, jumlah aktiva Bank dan BPR di Bukittinggi, mencapai angka Rp. 7,68 Triliun,” jelasnya.
Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar, menyampaikan kebanggaannya pada masyarakat Kota Bukittinggi. Dimana, pasca pandemi covid-19, tingkat ekonomi masyarakat secara perlahan kembali membaik. Bahkan, data pada statistik ekonomi keuangan daerah Sumatra Barat, Bank Indonesia, menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan pada beberapa bulan terakhir.
“Alhamdulillah data yang ada, dapat dilihat terjadi peningkatan ekonomi masyarakat Kota Bukittinggi. Kita pemerintah kota, terus berupaya menyusun program yang mengarah pada peningkatan ekonomi masyarakat. Kita memang kurangi kegiatan pembangunan fisik, karena lebih fokus pada program yang mengurangi beban masyarakat langsung,” tutur Wako.
“Program prioritas kita arahkan pada peningkatan ekonomi masyarakat,” tutupnya tegas. (Yet)