Views: 168
MUKOMUKO, JAPOS.CO – Mengingat banyaknya akses infrastruktur yang dimanfaatkan bagi masyarakat di Kabupaten Mukomuko baik berupa jembatan maupun berupa infrastruktur jalan yang menjadi tanggung jawab kabupaten, sehingga menjadi perhatian bagi pemerintah daerah setempat. Sementara anggaran unutuk perbaikan sangatlah terbatas, dari itu pemerintah Daerah Kabupaten Mukomuko melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu, mengajak masyarakat terutama pada pengguna akses jembatan kayu yang rentan dengan kerapuhan.
”Perlu kita ketahui 686 KM panjang akses jalan yang menjadi tanggung jawab kita, ditambah lagi dengan jumlah jembatan mencapai 170 jembatan yang menjadi tanggung jawab kita,” ujar Kepala Dinas PUPR Muslim Senen, (5/9) kemaren di ruang kerjanya.
”Untuk jembatan yang menggunakan kayu berjumlah sebanyak 32 kurang lebih jembatan, sedangkan untuk jembatan konvensional berjumlah sebanyak 4 jembatan dan sisa nya ada berupa jembatan glagar dan berupa jembatan berlei. Sementara untuk anggaran pemeliharaan nya dana kita sangat minim, dari 170 jembatan tersebut anggaran pemeliharaan jembatan itu kita hanya punya di angka Rp. 300 juta (tiga ratus juta rupiah) belum dipotong pajak papar Kadis,” lanjutnya.
“Seandainya perawatan satu jembatan tersebut dalam skal kecil mencapai Empat puluhan juta, apakah bisa tercover dengan anggaran pemeliharaan dengan jumlah sebanyak itu, dalam artian dalam kerusakan skala ringan. Dari itu kita mengharapkan pada para saudara- saudara kita yang berada di bagian wilayah dalam, terutama bagi mereka yang merupakan toke atau pengusaha kelapa sawit jika bisa dapat berpartisipasi dalam menangani akases jembatan yang di lewati setiap saat,” ungkapnya.
Selain itu, Muslim tidak berharap banyak, sebelum jembatan yang dimanfaatkan tersebut rusak parah alangkah ada baiknya ada sedikit perhatian, contoh kecilnya saja, umpamanya terjadi kerusakan satu atau dua lembar papan yang mulai rusak apasalahnya membantu untuk memeperbaiki.
”Kalau lah memang terjadi kerusakan berat itu memang sudah menjadi tanggung jawab kita. Dan dari itu kita mengharapkan para toke sawit untuk dapat mempertimbangkan Tonase berat beban, jangan sampai melebihi dari kapasitan berat beban dengan kapasitan kekuatan jembatan,” terangnya.
“Dari itu kita mengajak para toke- toke sawit melalui kepala desa masing- masing desa yang ada di wilayah kabupaten Mukomuko ini, terutama bagi mereka pengguna akses jembatan, tapi perlu di garis bawahi, bukan berarti diharuskan, tapi yang kita harapkan tingkat kepedulian nya. Jika kita punya anggaran besar otomatis akan kita tangan sendiri,” jelasnya lagi.
“Untuk jembatan yang di Desa Pondok Batu, karna itu merupakan lending sektornya provinsi, kita sudah sampaikan ke provinsi, dan sudah mendapat respon dari pihak provinsi, mungkin dealam waktu dekat ini akan segera di realisasikan perbaikan nya, sembari menunggu tindak lanjut dari pihak provinsi kita sarankan berharap kita bersama warga setempat untuk bergotoroyong melakukan perbaikan,” pungkas Muslim.(JPR)