Views: 192
DEPOK, JAPOS.CO – Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) Depok Mengelar seminar yang diselenggarakan oleh unit usaha FTUI, Center for Computing and Information Technology (CCIT-FTUI) bertempat di Hotel Royal Kuningan, Jakarta belum lama ini.
Acara tersebut didukung oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Badan Siber dan Siber Negara (BSSN) yang diwakili oleh Kepala Pusat Pengembangan Profesi dan Sertifikasi, Kominfo Dr Ir Hedi Idris, M.Sc.; dan Direktur Kebijakan Tata Kelola Keamanan Siber dan Sandi, BSSN, Nunil Pantjawati, B.Sc, M.E.
Nampak hadir sebagai narasumber dari kalangan profesional dan akademisi, Agus Wicaksono, CEO & Co-Founder Alumnia Sinergi Adikarsa and Board of Advisor iCIO Community – Asosiasi Indonesia Chief Information Officer, Prof. Toshihiro Hirayama (JCIC – Japan Cybersecurity Innovation Committee), Dr. Muhammad Salman (Ketua Program Studi Teknik Komputer FTUI, Project Manager Kerjasama JICA-FTUI, dan Board idCARE.UI) dan Dr Ruki Harwahyu (Vice Project Manager JICA-FTUI, Board idCARE.UI).
“Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) siap berkontribusi menghasilkan sumber daya manusia yang unggul di bidang keamanan siber dan riset yang produktif, serta berdampak untuk memberikan solusi terhadap permasalahan keamanan siber di negeri sendiri. FTUI juga bersiap sebagai hubangan untuk ASEAN cybersecurity capacity building,” kata Dekan FTUI, Prof Dr Heri Hermansyah, ST MEng, IPU saat membuka Seminar Investment and Security Human Resources Development.
Prof Heri juga menyampaikan bahwa meningkatnya ancaman dunia siber terhadap keamanan dan pertahanan nasional, tidak dapat dihadapi sendirian.
“Diperlukan kerja sama dan interaksi multidisiplin karena keamanan siber tidak hanya terkait dari sisi teknologi saja, akan tetapi terkait juga dengan aspek lainnya, seperti sisi hukum, sosial, humaniora, kesehatan, ekonomi, politik, dan sebagainya, termasuk adanya kerja sama triple helix antara perguruan tinggi, pemerintah dan industri menjadi sangat penting untuk memperkuat kapasitas keamanan siber nasional ke depannya. Semoga FTUI bisa ikut serta berkontribusi lebih banyak lagi untuk makin unggul berdampak bagi kemajuan cybersecurity di Indonesia,” jelasnya.
Pada acara puncak Dies Natalis FTUI beberapa waktu, FTUI telah meluncurkan idCARE (Indonesia Cyber Awareness and Resilience Center) yaitu pusat studi dan riset di bidang Cyber Security (http://idcare.ui.ac.id). idCARE juga menyelenggarakan berbagai program pelatihan dan sertifikasi di bidang cybersecurit.
Saat ini FTUI menjalin kerja sama dengan JICA dalam project “Human Resources Development for Cybersecurity Professional” untuk menghasilkan sumber daya profesional di bidang cyber security hingga tahun 2025.
Berbagai kegiatan yang dilakukan antara lain joint-curriculum development for cybersecurity, training for trainers, sertifikasi profesional, dan pengembangan opensource tool.
Berbagai training dilakukan untuk negara-negara ASEAN yang baru tumbuh cybersecurity-nya seperti Laos, Kamboja, Myanmar, Vietnam dan Timor Leste. Selain dengan JICA, kerja sama strategis FTUI yang saat ini berjalan antara lain dengan BSSN, Kominfo, Keio University, CompTIA, EC-Council, Cisco, AWS, Alibaba, Huawei serta berbagai industri, kementerian dan lembaga lain di sektor infrastruktur informasi kritikal.(Joko Warihnyo)