Views: 243
BUKITTINGGI, JAPOS.CO – Peristiwa miris menimpa santriwati Pondok Pesantren (Ponpes)Sumatera Thawalib Parabek Kabupaten Agam. Hal ini menjadi perhatian pihak penegak hukum.
Kapolsek AKP Yulandi, meminta keterangan Taufik Hidayat selaku Humas Pondok serta 6 orang Santri yang menjadi saksi saat detik-detik peristiwa yang mengenaskan terjadi.
Korban Santriwati MR (14) kelas IX, asal Painan tewas dari lantai 6 loteng asrama dengan ketinggian lebih kurang 20 meter.
Peristiwa yang terjadi tiga hari lalu. Terkesannya pimpinan Ponpes enggan untuk melaporkan kejadian pada Kapolsek Banuhampu. Bahkan masyarakat sekitar pun tidak mengetahui kejadian memprihatinkan yang menimpa MR.
“Sehingga baru diketahui, Kapolsek Yulandi tiga hari setelah kejadian, informasi tersebut diterima Kapolsek dari kalangan Jurnalis”, jelas Kapolsek.
Taufik Hidayat berkilah, bukan tidak ingin melaporkan kejadian yang dialami Santriwati. Namun ia fokus menghadapi anak muridnya yang koma dan langsung menghubungi orang tua korban,Rabu (3/8)
Taufik Hidayat pun mengakui atas kelalaian nya tidak memberi tahu peristiwa yang terjadi dilingkungan Ponpes. Bahkan yang dijadikan alasan baginya.
“Kita sedang penerimaan siswa tahun ajaran, setelah ini baru kita laporkan ke Polisi,” tuturnya.
“Korban MR bersama 10 orang temannya menaiki loteng Ponpes dengan maksud melihat pemandangan di sekeliling bangunannya. Namun saat turun MR paling akhir sehingga terinjak papan gipsum yang mencederainya sampai jatuh dan langsung meninggal,” ulas Taufik. (Yet).