Views: 208
PADANGPANJANG, JAPOS.CO – Pembangunan instalasi sistem air limbah Ipal Komunal Kombinasi MCK yang bertujuan untuk meningkatkan layanan sanitasi dasar masyarakat di Kelurahan Sigando, dinilai tidak transparan dan dikerjakan terkesan asal-asalan.
Padahal transparansi anggaran sudah menjadi keharusan Pemerintah dalam menjalankan kerjanya. Dimulai sejak awal dimulainya pengerjaan sampai akhir proyek yang dilaksanakan.
Aturan tersebut cukup jelas tertera dalam UU No.14 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP). Permen PUPR no 29/PRT/2006 dan Permen Pekerjaan umum no 12/ PRT/M/2014 serta Kepres no 70 tahun 2003, tentang pedoman pelaksanaan diwajibkan memasang papan/ plang kegiatan secara detil sehingga masyarakat mudah melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan yang dikerjakan.
Ketua keompok swadaya masyarakat ( KSM) Mato Aia yang bertindak sebagai pelaksana kegiatan saat dikonfirmasi Japos Co’- menjelaskan,”lebih baik bapak tanya langsung kepada yang berwenangnya DPUPR Kota Padangpanjang dan saya cuma kelompok masyarakat.”
Ketika ditanya soal terhentinya pekerjaan, dijawab,” tenaga/ tukang ahlinya lagi ada urusan keluarga, bukan ada apa-apanya Pak, tegas Pendra di Halaman Kantor lurah Sigando Selasa (2/8/2022).
Lurah Sigando saat dihubungi Via ponselnya menerangkan,”sejak awal sudah saya peringatkan panitia pelaksana kelompok KSM Mato Aia untuk melengkapi secara detil plang kegiatan, tapi tidak di gubris. Benar kurang lengkap plang kegiatan tersebut, agak rumit saya menjelaskan, ada masalah interen didalam.”
Ketika ditanya terhentinya pekerjaan dijawab benar, “pekerjaan terhenti buat sementara, kita selesaikan dulu masalah interen ini,” tegas Lurah Sigando yang akrab disapa Risman.
Yang paling anehnya Ketua LPM Sigando yang selama ini cukup dikenal kepiawaian dalam membawa pembangunan ke wilayahnya tidak bisa dihubungi, selalu ditolak, ketika didatangi kerumahnya tidak ada, terkesan mengelak saat dihubungi Japos Co, ada apa .?
Kepala dinas PUPR Kota Padangpanjang saat dikonfirmasi melalui Kabid Syahrinal menerangkan pekerjaan pembangunan instalasi sistem air limbah Ipal komunal kombinasi MCK di Sigando secara kasat mata kita lihat, ada beberapa pekerjaan yang tidak sesuai, itulah sebagian besar penyebab terhentinya pekerjaan.
Ketika ditanya soal anggaran, dijawab Rp 700 Juta secara tiga tahap, imbuh Syahrinal diujung telfon selulernya Selasa, (2/8/2022). (D/H)