Scroll untuk baca artikel
BeritaHEADLINEJAWAJawa Barat

Meskipun di Tengah Wabah PMK, Tidak Menyurutkan STIKes Muhammadiyah Ciamis Untuk Berqurban

×

Meskipun di Tengah Wabah PMK, Tidak Menyurutkan STIKes Muhammadiyah Ciamis Untuk Berqurban

Sebarkan artikel ini

Views: 194

CIAMIS, JAPOS.CO – Keluarga besar STIKes Muhammadiyah Ciamis dalam memaknai Hari Raya Idul Adha 1443 H/ 2022 M mencoba berbagi dengan sesama lewat penyaluran daging hewan qurban kepada masyarakat sekitar dan beberapa panti asuhan bertempat di  kampus STIKes Muhammadiyah Ciamis Jalan KH. Ahmad Dahlan. Setiap tahunnya prosesi penyembelihan hewan qurban ini selalu disambut antusias warga disekitar kampus yang memadati tempat penyembelihan hewan qurban dibelakang kampus STIKes Muhammadiyah Ciamis.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Holisoh (56) warga di sekitaran Jalan KH. Ahmad Dahlan beserta warga lainnya selalu menanti acara yang disebut lebaran Haji ini. Menurutnya, dirinya beserta warga lainnya selalu kebagian daging hewan qurban  yang sangat lumayan. “Daging hewan qurban tersebut sangat disyukuri oleh keluarga kami karena terus terang kami jarang mengkonsumsi daging sapi yang mutunya sangat baik, untuk itu kami sekeluarga berterima kasih kepada pihak STIKes Muhammadiyah Ciamis yang telah mengingat kami masyarakat kecil, “katanya dengan bibir bergetar.

Ketua STIKes Muhammadiyah Ciamis, H.Dedi Supriadi, S.Sos, S.Kes, M.M.Kes didampingi Wakil Ketua III, H. Asep Gunawan, S.Kep.Ners.,M.Pd.,M.Kep disela-sela pemotongan hewan qurban dihalaman belakang Kampus STIKes Muhammadiyah Ciamis, Selasa (12/7) kepada tim Japos.co mengatakan, “makna dari hari raya Idul Adha atau ibadah qurban pada hakikatnya adalah penyembelihan nafsu duniawi, nafsu hewani yang ada pada diri manusia. Sebagaimana yang dijelaskan Ali Syariati bahwasannya dalam simbol qurban bermakna kemusnahan dan kematian ego manusia. Berqurban berarti menahan diri dan berjuang melawan  godaan ego. Muhammad Ali (1874-1951) seorang musafir modern, memaknai qurban sebagai tindakan kerendahan hati dan kesabaran dalam penderitaan dan ketakjuban kepada Ilahi, “kata H Dedi.

Yang menarik untuk dicermati adalah sejarah ritual qurban itu sendiri. Pemaknaan ibadah qurban selama ini selalu disandarkan kepada sosok laki-laki  yakni Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. Padahal, dalam sejarah itu ada sosok manusia yang nyaris diabaikan perannya, mereka adalah Siti Sarah dan Siti Hajar. Siti Sarah rela berqurban, merelakan Ibrahim (suaminya) untuk menikah lagi dengan Siti Hajar karena ketidakmampuannya memberikan keturunan setelah berpuluh-puluh tahun menikah.

Begitupun sosok Siti Hajar, sosok perempuan yang luar biasa melahirkan seorang Ismail yang kelak menjadi Nabi. Siti Hajar berhasil mendidik anaknya menjadi seorang pemuda yang taat dan sholeh. Sehingga tatkala sang ayah memintanya untuk menyembelihnya karena Alloh, Ismail tanpa tedeng aling-aling langsung menyanggupinya. Sebuah pengorbanan yang luar biasa, pengorbanan yang sulit kita temui pada masa sekarang ini. Sebuah pengorbanan karena kecintaannya kepada Alloh SWT, tandas H. Dedi.

Hal yang sama diutarakan  Wakil Ketua III STIKes Muhammadiyah Ciamis, H. Asep Gunawan, S.Kep.Ners.,M.Pd.,M.Kep. Menurutnya, kisah Nabi Ibrahim, Nabi Ismail, Siti Hajar ini memberikan pelajaran yang luar biasa tentang ketaatan seorang abid kepada sang Khaliq, kecintaan yang tiada bandingannya. Yang tidak bisa diukur dengan apapun. “Sifat altruism atau pengorbanan pada saat ini sangat diperlukan, “ tukas H. Asep.

Untuk pelaksanaan pemotongan hewan qurban di STIKes Muhammadiyah Ciamis sendiri, kata H. Asep, tahun ini relatif stabil meskipun masih di tengah pandemi Covid-19  dan mewabahnya Penyakit Mulut Dan Kuku (PMK) dengan menyembelih hewan qurban 6 ekor sapi dan 5 ekor kambing  untuk disalurkan kepada masyarakat sekitar STIKes Muhammadiyah Ciamis dan salah satu panti asuhan. Hewan qurban tersebut masing-masing dari Rektorat, pimpinan daerah Muhammadiyah Ciamis, Gabungan Prodi dan Dosen karyawan serta dari mahasiswa STIKes Muhammadiyah Ciamis dan Bupati Ciamis, “Untuk prosesi penyembelihan hewan qurban tahun ini dengan mengikuti protokol kesehatan yang sangat ketat, jadi masyarakat tidak berkerumun di sekitaran kampus STIKes Muhammadiyah Ciamis, langsung diantarkan ke tiap-tiap rumah oleh panitia qurban STIKes Muhammadiyah Ciamis, “ katanya.

Persatuan Dan Ukhuwah Tetap Terjaga

Sebelumnya berdasarkan pantauan tim Jaya Pos, sejumlah warga Muhammadiyah Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, melaksanakan salat Idul Adha 1443 H di Aula Stikes Muhammadiyah, Sabtu (9/7). Pantauan, warga Muhammadiyah mulai berkumpul di kampus Stikes Muhammadiyah Jalan Ahmad Dahlan sekitar pukul 06.00 WIB. Semula saat akan digelar di lapang olahraga, namun karena hujan kemudian dipindah ke Aula kampus STIKes Muhammadiyah.

Terlihat warga Muhammadiyah Ciamis yang akan melaksanakan salat Idul Adha cukup banyak. Hal ini membuat aula penuh hingga ke halaman. Pelaksanaan salat Idul Adha ini sesuai keputusan Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah. “Alhamdulilah kita merayakan Salat Idul Adha 10 Dzulhijah 1443 H, tepat Sabtu 9 Juli 2022,” ujar Ketua PD Muhammadiyah Ciamis, Iif Taufik El Haque.

Iif pun memohon maaf kepada warga yang berlebaran Idul Adha pada Minggu 10 Juli 2022. Sedikit perbedaan ini merupakan hal yang biasa. Namun persatuan dan ukhuwah tetap berjalan. “Semoga ukhuwah dan persatuan tetap berjalan meski ada perbedaan. Kita lihat persamaan, sedikit beda itu biasa,” ungkapnya.

Iif menyebut Idul Adha tahun ini menjadi momentum bangkit dari pandemi Covid-19. Tahun 2022 ini pandemi sudah menunjukan tanda akan segera berakhir. “Sehingga dengan pertolongan Alloh SWT, pandemi ini segera berakhir dan kita bisa segera bangkit,” katanya.

Menurut Iif makna dari Idul Adha ini menjadi gambaran untuk mencintai Alloh SWT dan juga mencintai sesama manusia lewat ibadah qurban. “Nilai-nilai spirit Idul Adha ini yang harus kita sebarluaskan. Agar ukhuwah tetap terjaga dengan baik,” ungkapnya.

Pada lebaran Idul Adha ini, warga Muhammadiyah Ciamis akan melaksanakan ibadah qurban. LAZISMU mendapat titipan 3 ekor sapi dan 5 ekor kambing. Selanjutnya, qurban kedua pada Selasa, 5 sapi dan 5 kambing. “Cabang daerah lain juga melakukan hal yang sama,” pungkasnya. (Mamay)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita

Views: 102 SAMOSIR, JAPOS.CO –  Sejumlah Anggota DPRD bersama Plt Bupati Samosir Martua Sitanggang mensahkan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) APBD Tahun 2025 menjadi Peraturan Daerah (Perda) dengan Pagu sebesar Rp…