Scroll untuk baca artikel
BANTENBeritaHEADLINEPandeglang

Ratusan Butir Obat Tanpa Izin Berhasil Diamankan Satresnarkoba Polres Lebak

×

Ratusan Butir Obat Tanpa Izin Berhasil Diamankan Satresnarkoba Polres Lebak

Sebarkan artikel ini

Views: 179

LEBAK, JAPOS.CO – Jajaran Satresnarkoba Polres Lebak Polda Banten berhasil mengungkap kasus tindak pidana dengan sengaja mengedarkan obat yang tidak memiliki izin edar di Wilayah Kabupaten Lebak.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Pelaku WS (20) laki-laki warga Kelurahan Cijoro Lebak Kecamatan Rangkasbitung ditangkap di pinggir jalan yang berada di Jl. Siliwangi Kel. Rangkasbitung timur Kecamatan Rangkasbitung Kabupaten Lebak karena telah mengedarkan obat farmasi tanpa izin edar dan petugas berhasil mengamankan ratusan butir obat jenis tramadol dan hexymer warna kuning.

Kapolres Lebak AKBP Wiwin Setiawan melalui Kasat Resnarkoba Polres Lebak AKP Malik Abraham membenarkan kejadian tersebut. “Ya Jajaran Sat Resnarkoba Polres Lebak pada Selasa (05/07) telah mengamankan WS (20) laki-laki Kecamatan Rangkasbitung Kabupaten Lebak,” ujar Malik pada Rabu (13/07).

Malik mengatakan petugas berhasil mengamankan bang bukti. “Dari tangan pelaku WS (20) laki-laki petugas berhasil mengamankan barang bukti berupa 1 (satu) buah tas selempang warna cokelat yang didalamnya terdapat 472 butir obat jenis Merk Hexymer, 104 butir obat Merk Tramadol HCI, uang tunai Rp. 130 ribu dan 1 unit sepeda motor merk honda beat warna putih,” ucap Malik.

Penangkapan ini berawal dari informasi masyarakat kemudian kami melakukan penyelidikan dan akhirnya kami berhasil mengungkap peredaran obat farmasi tanpa izin edar di wilayah Kabupaten Lebak.

Malik menerangkan Jajaran Satresnarkoba Polres Lebak masih melakukan pengembangan dan pengejaran pelaku lain. “Berdasarkan hasil pemeriksaan dari pengakuan pelaku WS (20) laki-laki barang atau obat-obatan tersebut didapat dari AS laki-laki yang sampai saat ini kami masih melakukan pengejaran,” imbuh Malik.

Untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya pelaku dikenakan pasal 197 atau pasal 196 Undang-Undang RI Nomor 36 tentang kesehatan dengan ancaman maksimal 15 tahun penjara. (Yan/Bidhumas).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *