Views: 388
KAYUAGUNG, JAPOS.CO – Ironis yang di alami keluarga pasien Fatmawati (59) warga Desa Sungai Pinang 2 Kecamatan Sungai Pinang Kabupaten Ogan Ilir Provinsi Sumatera Selatan, harus mendorong sendiri bet pasien Fatmawati tanpa dibantu perawat, bahkan waktu masukan pasien ke dalam mobil pribadi.
“Baik perawat mau pun penjaga didepan ruangan tidak ada yang menolong,” ucap keluarga pasien, Rabu (23/06 2022).
“Padahal kami bayar pakai umum tadi malam, bagaimana kalau yang gratis. Memang harus dorong sendiri ya,” ucap Susi anak pasien bertanya kepada salah satu perawat.” Ya,” kata perawat RSUD Kayuagung.
“Tidak hanya itu baik dokter jaga maupun perawat ketika kami mau pinjam Mobil Ambulan tidak di perbolehkan dengan alasan pernah mengalami ada keluarga perawat di sini wong Pedamaran tanpa surat rujukan pakai ambulan disini jadi kasus,” ungkapnya.
“Yang sangat kami sayangkan perawat yang membawa hasil laboratorium rekam jantung dan darah pasien Fatmawati tidak menjelaskan kepada keluarga pasien, tau tau ada di samping pasien. Diduga pelayanan RSUD Kayuagung tidak manusiawi,” lanjutnya.
Di tempat terpisah keluarga pasien Toyo mengatakan kepada perawat yang jaga begini perlakuan kamu kepada pasien, saya orang PWI disini dengan lantang salah satu perawat yang jaga menjawab kami juga punya Wartawan.
“Setelah kami marah marah barulah ada etikat baik mau mengajak kami masuk ke dalam ruangan untuk berdiskusi, kami anggap percuma karena pasien sudah di dalam mobil mau di bawak ke Palembang,” terangnya.
Sementara Direktur RSUD Kayuagung dr Asriwijayanti saat di dikonfirmasi melalui WhatsApp mengucapkan terimakasih infonya. “Akan saya telusur terlebih dahulu konfirmasi dengan bidang yanmed untuk staf IGD buat kronologisnya,untuk klarifikasi silakan ke RSUD kayuagung temui bu citra dibagian humas ntar saya kirim kontak teleponnya,” jelasnya. (Tim)