Scroll untuk baca artikel
BeritaHEADLINESUMATERASumatera Barat

Rakernas XIV Apkasi Usul Penghapusan Tenaga Honorer Ditunda

×

Rakernas XIV Apkasi Usul Penghapusan Tenaga Honorer Ditunda

Sebarkan artikel ini

Views: 208

DHARMASRAYA, JAPOS.CO – Asosiasi Pemerintahan Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) laksanakan Rapat Kerja Nasional XIV di Bogor tepatnya dilaksanakan di Hotel Pullman Vimala Ciawi, Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat, pada hari sabtu tanggal (18/6/2022) baru ini. Rapat kerja secara Nasional tersebut guna menyepakati secara bersama dalam keputusan mengusulkan tunda keputusan penghapusan tenaga honorer.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Sementara itu Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan selaku Ketua Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi), bersama Bupati se- Indonesia sepakat usulkan penundaan penghapusan tenaga honorer di instansi pemerintah. Usulan tersebut sangat terkemuka pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XIV waktu itu.

Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan sebagai Ketua Apkasi, dalam kata sambutan pembukaan Rakernas itu, dan secara bersama kita bermohon kepada Menpan dan bapak Presiden agar penghapusan tenaga honorer di Instansi Pemerintahan pada seluruh Kabupaten se Indonesia. Hal ini kita lakukan agar tidak terjadi volemik dan /atau masalah ungkapan Bupati Sutan Riska waktu itu.

Sutan Riska juga menjelaskan, saat dirinya beserta Korwil Apkasi turun ke daerah-daerah, persoalan rencana penghapusan pegawai honorer pada tahun 2023 selalu mengemuka dari sejawat Bupati. Karena dikhawatirkan akan menimbulkan permasalahan dalam menjalankan roda pemerintahan.

“Sebagai kepala pemerintahan di daerah, tentu kami lebih mengetahui kondisi ril di daerah masing-masing. Oleh karena itu kami berharap wacana ini ditunda dahulu pemberlakuannya, sampai daerah betul-betul siap melaksanakannya”, ujar Sutan Riska lagi.

Bupati Sutan Riska khawatir, jika kebijakan ini dilaksanakan tanpa pertimbangan komprehensif, dapat berdampak kontraproduktif dengan semangat daerah yang saat ini sedang giat-giatnya membangun.

Menurutnya dengan keterbatasan kuantitas dan kualitas ASN di daerah, tenaga honorer dapat menjadi andalan dalam menjalankan aktivitas birokrasi, serta membantu dan melahirkan inovasi-inovasi pelayanan publik. (Basrul Chaniago)

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *