Views: 149
Beranda
SUMATERA
Sumatera Barat
Wako Bukittinggi, Ingatkan PPNI Harus Berkolaborasi dan Sinergi Dalam Mengatasi Berbagai Penyakit
Wako Bukittinggi, Ingatkan PPNI Harus Berkolaborasi dan Sinergi Dalam Mengatasi Berbagai Penyakit
admin22 min baca
BUKITTINGGI, JAPOS.CO – Walikota Bukittinggi Erman Safar, mengingatkan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kota Bukittinggi, harus berada pada garda terdepan mengantisipasi penyakit dan kesehatan masyarakat. Sebab PPNI lebih mengetahui tentang kesehatan.
Pesan di sampaikan Erman membuka Musyawarah Daerah (Musda) ke-VII PPNI di sebuah hotel pada Minggu, (29/5). Mengusung tema “Perawat Bersama Masyarakat Menuju Indonesia Sehat”. Musda sendiri selain dihadiri Wali Kota Bukittinggi, Kapolsek Kota Bukittinggi, Kompol Hj. Rita Suryanti, Ketua PMI Kota Bukittinggi H. Chairunas, terlibat hadir sejumlah undangan lainya.
Walikota Erman Safar, menegaskan PPNI harus bisa Berkolaborasi dan bersinergi mengatasai berbagai macam penyakit, seperti Penanganan Covid-19, dan perilaku menyimpang yang berdampak pada penyakit serius seperti penyakit HIV dan AIDS. Penyakit itu muncul dibeberapa negara berkembang. Karena imbas dari penyimpangan perilaku dan pergaulan bebas (LGBT, Gay) dan perilaku menyimpang lainnya.
“Disinilah peran PPNI sebagai garda terdepan memberikan edukasi khusus kepada guru-guru dengan materi yang sudah dipersiapkan melalui profesi, Siapapun yang terpilih jadi Ketua, saya berharap agar bisa saling bersinergi dengan Pemko dalam bidang kesehatan” pesannya.
Ketua DPW PPNI Sumatera Barat, Ns. Meta Seprinel, S.Kep.,MM, program PPNI yang paling mendesak, membantu dan melayani masyarakat nan mandiri. Isu berkembang tentang pola penyakit jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
“Disinilah kita berperan meminimalisir dan mengedukasi masyatakat tentang bahaya penyakit”, jelas Meta.
Meta menambahkan untuk perlu mengadakan kerja langsung merambah pada lingkungan pendidikan dan lingkungan masyarakat skala kecil. Agar informasi berkenaan dengan bahaya penyakit dapat tersampaikan. Sekalipun begitu, perawat diharapkan dapat membuka praktek mandiri untuk menampung keluhan masyarakat secara langsung.
“Mari kita awali dari lingkungan sekolah, lingkungan guru dan ditingkat Kelurahan. Penyakit bisa dibasmi karena kita mempunyai perawat spesialis. Saya berharap PPNI mampu menciptakan inovasi, membuka praktek secara mandiri, praktek mandiri bisa menjembatani informasi kepada masyarakat”, harap Meta. (Yet)