Scroll untuk baca artikel
BeritaHEADLINESUMATERASumatera Barat

Wako: Bukittinggi Miliki Nilai Jual, Kita Jaga Nilai Budaya Peninggalan Nenek Moyang

×

Wako: Bukittinggi Miliki Nilai Jual, Kita Jaga Nilai Budaya Peninggalan Nenek Moyang

Sebarkan artikel ini

Views: 204

BUKITTINGGI, JAPOS.CO – Pelatihan Digitalisasi, Branding, Pemasaran, Pada Desa Wisata, Homestay, Pondok Wisata, Kuliner, Souvernir, Fotografi, Dana Pelayanan Kepariwisataan (Dak) Non Fisik Tahun 2022 digelar di Hotel Rocky, Bukittinggi, pada Senin(23/05), langsung dihadiri Walikota Erman Safar.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Walikota Bukittinggi Erman Safar, Kadis Pariwisata Pemuda dan Olahraga Hendry, jajaran staff Dinas Pariwisata serta puluhan peserta training digitalisasi, dilengkapi narasumber serta jajaran Dinas Pariwisata.

“Kita bersyukur  kota Bukitttinggi mempunyai nilai jual tersendiri dibandingkan dengan daerah lain,” terang Walikota.

Bukittinggi memiliki budaya yang kuat sejak dahulu. Khas dan terus dipelihara masyarakat. Pemerintah melalui ragam program menjaga dan melestarikan budaya daerah. Begitu paparan Walikota dalam sambutan.

“Kita harus bisa menjaga nilai budaya, karena ada beberapa hal produk peninggalan nenek moyang, banyak yang sudah populer dikemas oleh swasta yang bukan orang Minang, tapi mereka yang menikmati hasil dari warisan produk peninggalan nenek moyang kita semacam kripik sanjai yang saat ini dikenal dengan Keripik Balado,” terang  Wako Erman mencontohkan.

Menurut Wako sebenarnya keripik Sanjai adanya di Bukittinggi. Tetapi yang populer sekarang adalah Kripik balado, seperti keripik Cristine Hakim, Serly dan lain-lain.

“Pasca Lebaran, Alhamdulillah anak muda dari Kota Bukittinggi sudah mulai muncul ke publik untuk menampilkan skill serta  menghibur para pengunjung, salah satunya Kesenian yang diketuai Ted Ramnes,” ujarnya.

Ditambahkan Wako, saat ini kami mencoba untuk menggerakkan komunitas berbasis anak nagari. Komunitas milenial untuk meramaikan Kota Wisata. Agar pengunjung  wisatawan tidak hanya melulu melihat Jam Gadang atau berfoto cuma di Jam Gadang karena mereka pasti akan bosan.

“Jika kita menampilkan kesenian atau pagelaran tarian Budaya Minang, pastinya akan sangat berbeda rasanya.sehingga pengunjung sangat merasakan mereka berada di Kota Bukittinggi,” katanya.

Kepala Disparpora Bukittinggi, melalui Kabid Parekraf, Aprilia Astuti, menjelaskan, kegiatan  ini  menjadi salah satu langkah untuk mewujudkan visi misi pemerintah daerah dalam sektor pariwisata. Dalam kegiatan ini peserta diberikan ilmu untuk meningkatkan kapasitas SDM untuk menunjang kepariwisataan. Sehingga dapat meningkatkan jumlah wisatawan dan juga jumlah jam kunjungan.

“Pelatihan dilaksanakan selama tiga hari, 23 hingga 25 Mei 2022. Dua hari pelatihan indoor dan 1 hari pelatihan lapangan. Kegiatan  diikuti 50 orang peserta dari pelaku usaha industri pariwisata, dengan menggunakan DAK non fisik tahun 2022,” ujar Aprilia. (Yet)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *