Views: 214
BANTEN, JAPOS.CO – Penjabat Gubernur Banten Al Muktabar menghadiri Silaturahmi dan Halal Bihalal 1443 H Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Banten di Gedung MUI Provinsi Banten, KP3B Curug, Kota Serang, Senin (23/5/2022).
Dalam kesempatan itu, Pj Gubernur Al Muktabar mendapatkan pengalungan syal/sorban dari Ketua MUI Provinsi Banten KH Tb Hamdi Ma’ani Rusydi sebagai simbol dukungan dan kebersamaan para alim ulama untuk membangun Provinsi Banten.
Menurut Al Muktabar, hadirnya berbagai kalangan dalam Halal Bihalal MUI Provinsi Banten menunjukkan adanya semangat atau tekad dan dukungan untuk membangun Provinsi Banten.
“Yang hadir ini mencerminkan bahwa kita sesungguhnya adalah bersama. Berbagai dukungan dan tekad bersama untuk membangun Provinsi Banten. Saya merasa tidak sendiri,” ungkapnya saat memberikan sambutan.
“Dengan bersama, kita yakin mencapai tujuan bersama. Unsur kita kuat sekali untuk menjalankan niat baik kita, akan selalu bersama dan terus menerus membangun Banten,” tambah Al Muktabar.
Dikatakan, setelah ada Penjabat Sekretaris Daerah (Pj. Sekda) Provinsi Banten, sebagian besar waktu kerjanya berada di lapangan. Pihaknya dukungan dan masukan untuk membangun Provinsi Banten.
“Kebersamaan ini akan terus kita jaga. Saya mohon dukungan dan doa dari bapak/ibu,” ungkap Al Muktabar.
Dalam kesempatan itu, Al Muktabar juga mengaku optimis bahwa Provinsi Banten bakal menjadi daerah yang maju. Meski merupakan daerah baru, Provinsi Banten memiliki kekuatan fiskal yang baik. Dirinya juga mengajak untuk segenap pihak yang hadir untuk tidak takut dengan perbedaan.
“Perbedaan kalau kita kelola dengan baik akan menjadi kekuatan,” pungkasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum MUI Provinsi Banten KH Tb Hamdi Ma’ani Rusydi menjelaskan kenapa halal bihalal MUI Provinsi Banten diadakan dengan lesehan. Tujuannya untuk mempersatukan ulama dan umaro untuk mengayomi umat.
“Untuk mengawal pembangunan Provinsi Banten, perlu kebersamaan dalam mengayomi umat,” ungkapnya.
Masih menurut KH Tb Hamdi Ma’ani Rusydi, dalam sejarahnya, di masa Presiden Soekarno halal bihalal merupakan saran KH Wahab Chasbullah menjadi sarana untuk mempersatukan para tokoh politik dan tokoh bangsa untuk membangun dan mengisi kemerdekaan Indonesia.
Sementara itu, Ketua Majelis Pertimbangan MUI Provinsi Banten KH E Syibli Syarjaya mengungkapkan, halal bihalal tidak ditemukan di Timur Tengah atau di Negeri Arab.
“Namun, dimana ada masyarakat muslim Indonesia, di situ biasanya dilaksanakan halal bi halal,” ungkapnya.
Diharapkan oleh KH E Syibli Syarjaya, dari tema Mempererat Tali Silaturahmi, Merajut Ukhuwah, dan Menata Umat dapat dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari oleh MUI Provinsi Banten dan masyarakat Banten pada umumnya.
Turut hadir : Forkopimda Provinsi Banten, para Ketua dan Sekretaris MUI Kabupaten/Kota se-Provinsi Banten, perwakilan Organisasi Masyarakat (Ormas) Islam, serta tamu undangan. (Yan/Adpim)