Views: 191
CIAMIS, JAPOS.CO – Peringatan hari Pendidikan Nasional diperingati Bupati Ciamis dengan menggelar upacara peringatan yang di lakukan di halaman aula Setda Kabupaten Ciamis pada Jum’at, (13/5).
Dalam sambutannya Bupati Ciamis, H. Herdiat Sunarya mengatakan hal yang menggembirakan bahwa saat ini Kabupaten Ciamis merupakan satu-satunya Kabupaten Kota di Jawa Barat yang bisa menduduki level 1 yang mana saat ini saat ini tidak ada lagi tercatat pasien yang di rawat terkait covid-19 baik di rumah sakit umum daerah maupun rumah sakit swasta.
Tentu ini merupakan hal yang sangat baik sekali terutama bagi dunia pendidikan di Kabupaten Ciamis yang mana sesuai Surat Bersama Empat Menteri bagi daerah yang ada di level 1 dan 2 dapat melaksanakan tatap muka 100% termasuk didalamnya Kabupaten Ciamis. “Kabupaten Ciamis saat ini berada di level 1 PPKM, maka dari itu tertanggal 12 Mei 2022 akan melaksanakan PTM 100% dengan tetap memantau dan mengevaluasi pelaksanaannya, ” ungkap H. Herdiat.
Berbicara pendidikan nasional maka kita perlu berbicara mengenai kondisi nasional saat ini yang mana era teknologi merupakan kebutuhan jaman. Kita juga melaksanakan pembelajaran tatap muka secara langsung saya berharap bapak ibu harus betul- betul mengawasi dan memantau anak didiknya untuk mempedomani prokes 5 M dan saat ini juga kita harus hati hati dalam pengawasan serta pengendalian terkait penyakit hepatitis akut yang akhir-akhir ini berkembang.
Di era merdeka belajar saat ini era belajar bergeser pada era pemenuhan teknologi dan digital sebagai kondisi persaingan global. “Peran generasi muda saat ini amatlah penting tidak hanya terbatas di dalam kelas, anak-anak bangsa sejatinya bisa berkontribusi lebih untuk mewujudkan kemerdekaan belajar. Kita adalah bangsa yang kuat dan pantang menyerah yang ingin tumbuh dan maju dan sejatinya generasi muda dapat mewujudkan hal tersebut di era merdeka belajar.” jelas H. Herdiat.
Terkait Antisipasi Hepatitis
Sementara itu di tempat terpisah Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis hingga saat ini masih menunggu arahan dan bimbingan dari para ahli yang berkompeten terkait dengan antisipasi merebaknya hepatitis misterius.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis, Dr. Asep Saeful Rahmat, S.IP.,M.Si dalam hal ini Kementerian Pendidikan sudah menyampaikan kepada kabupaten/kota agar segera melakukan langkah koordinasi dengan Dinas Kesehatan setempat.
Menurutnya, untuk saat ini Dinas Kesehatan Jabar sedang melakukan rapat-rapat intensif sehingga langkah-langkah yang akan diambil bisa seragam dalam rangka antisipasi. “Kemenkes saat ini juga belum mengeluarkan pernyataan hepatitis ini penyebarannya seperti apa. Karena jenisnya A sampai E dan setiap jenis penularannya berbeda sehingga langkahnya tidak bisa diambil parsial tapi harus nasional atau setidaknya provinsi Jawa Barat, “ ujar Dr. Asep.
Kadisdik Ciamis berharap, kasus hepatitis misterius tidak terjadi di Kabupaten Ciamis, mengingat setidaknya ada kasus yang ditemukan di 3 Provinsi di Indonesia dan DKI Jakarta menjadi yang terbanyak. “Mudah-mudahan tidak ada dan kami berharap petugas kesehatan segera memberi tahu kami langkah apa yang akan diambil, sehingga kita bisa melakukan sesuatu di Dinas Pendidikan. Karena untuk hal ini sangat bergantung pada Dinas Kesehatan. Penomena hepatitis misterius ini, juga belum mengarah pada kebijakan darurat yang akan berdampak pada KBM di sekolah, “ harap Dr. Asep.
Saat ini, tandas Kadisdik Ciamis, belum ada kebijakan dari kementerian untuk kembali belajar di rumah (BDR) dan sejauh ini belum ada kasus di Kabupaten Ciamis. Meski demikian kegiatan belajar mengajar (KBM) di jenjang TK/Paud, SD dan SMP masih dilakukan seperti biasanya apalagi Kabupaten Ciamis sudah zona I. “Untuk SD dan Paud masih 100 persen, SMP setelah sebelumnya diberlakukan 66 persen untuk kelas VII dan VIII sekarang diberlakukan 100 persen, sementara untuk kelas IX statusnya sudah facultative karena sedang ujian dan tidak ada mata pelajaran yang harus diikuti dengan pertimbangan Kabupaten Ciamis masuk Level I tapi tentunya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, “ tandasnya. (Mamay)