Scroll untuk baca artikel
BeritaHEADLINEJAWAJawa Timur

Gelar ‘Sonjo Deso’, Bupati Trenggalek Terima Sejumlah Tokoh Masyarakat

×

Gelar ‘Sonjo Deso’, Bupati Trenggalek Terima Sejumlah Tokoh Masyarakat

Sebarkan artikel ini

Views: 203

TRENGGALEK, JAPOS.CO – Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin kembali menggelar sonjo pendopo. Kegiatan ini ditujukan untuk membuka tali silaturahmi antar kepala daerah di Trenggalek itu dengan warga masyarakatnya.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Selain itu juga, kegiatan ini juga ditujukan untuk bisa mendengarkan keluh kesah dan juga saran masukan dari warga masyarakat. Dengan begitu, kepala daerah yang akrab disapa Gus Ipin itu menjadi tahu apa yang lebih dibutuhkan oleh masyarakatnya.

Dengan sonjo pendopo, kepala daerah muda itu mencoba membuka sekat antara kepala daerah dan warganya. Kegiatan sojo pendopo sendiri digelar setiap hari Jum’at setelah kegiatan Salat Jum’at. Asisten Sekda dan Staf Ahli Bupati juga dilibatkan sehingga juga  mendengarkan keluh kesah, saran masukan dari masyarakat.

Menggelar acara sonjo pendopo, Bupati Trenggalek ingin kegiatan menerima tamu ini tidak mengganggu rutinitas kerjanya. “Saya membuka sonjo pendopo lagi karena bila tamunya datang pada hari kerja, takutnya mengganggu kerja-kerja rutin. Kemudian yang tidak tahu kontak saya terus tidak janjian, saya buatkan waktu hari Jum’at ini untuk beraudiensi,” ucapnya menjelaskan.

Beberapa orang dan perwakilan kelompok masyarakat yang datang dalam kegiatan sonjo pendopo, Jum’at (13/5). Mulai dari warga individu, perwakilan ODGJ, LMDH, disabilitas dan juga beberapa kelompok masyarakat lainnya.

Seperti Aby, tokoh nelayan asal Kecamatan Watulimo yang datang dalam kegiatan sonjo pendopo untuk berkoordinasi terkait dengan kegiatan labuh laut larung sembonyao yang rencananya akan digelar pada bulan Juni nanti. “Kami datang untuk istilahnya beraudiensi terkait dengan labuh laut larung sembonyo,” ucap tokoh nelayan itu bersama beberapa nelayan lainnya.

Rencananya, lanjut tokoh nelayan yang merupakan purna PPL pertanian itu, “para nelayan ingin kegiatan sembonyo bisa digelar seperti sebelum adanya Pandemi Covid 19,” sambunya menambahkan.

Labuh laut larung sembonya sendiri, merupakan perwujudtan rasa syukur para nelayan atas hasil tangkapan ikan yang dihasilkan. “Awal tahun kami bersyukur hasil tangkapan ikan baik, semoga setelah labuh laut nanti hasil tangkapan nelayan semakin baik,” tandasnya. (HWi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *