Views: 221
BUKITTINGGI, JAPOS.CO – Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi, drg. Salvi Raini, menjelaskan dari catatan dan informasi yang disampaikan, dari lini terbawah, belum ada kasus hepatitis akut di Bukittinggi.
Untuk antisipasi, DKK sudah membuat surat himbauan ke seluruh rumah sakit dan puskesmas yang ada di wilayah Kota Bukittinggi.
“Kita sudah membuat SOP dan mekanisme rujukan,” jelas Salvi, Kamis (12/5/22).
Menurutnya, kader posyandu diberikan pemahaman terkait hepatitis akut ini. Karena para kader merupakan lini terdepan yang dekat dengan masyarakat.
“Untuk kader, kita harapkan partisipasi ketika dia menemukan gejala-gejala yang mirip dengan kasus hepatitis segera dilaporkan ke puskesmas terdekat,” harapnya.
Untuk diketahui, hepatitis akut sangat rentan terjangkit pada anak usia di bawah dua tahun. Beberapa gejala hepatitis, demam tinggi, diiringi muntah dan kemudian pada akhirnya diiringi dengan kuningnya sang anak. Penderita hepatitis mengalami BAB berdarah. Hingga kini memang belum ditemukan bagaimana penularannya.
“Beberapa kecurigaan juga sudah ada disampaikan. Tapi belum ada bukti tertulis yang memastikan bahwasanya penyebab dari Hepatitis akut yang misterius ini dari mana,” ungkap Salvi.
“Untuk itu, kita harapkan setiap warga tetap menjaga kesehatan. Bagaimana protokol kesehatan tetap dijalankan sebagaimana kita mengantisipasi covid-19. Seperti mencuci tangan dengan sabun, mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi,” pungkasnya. (Yet).
