Views: 157
BANTEN, JAPOS.CO – Animo masyarakat untuk menikmati libur lebaran dengan berwisata sangat tinggi. Sejumlah tempat wisata di Banten sepanjang garis pantai dari Anyer sampai Carita dipenuhi oleh wisatawan usai merayakan Lebaran Idul Fitri 1443 Hijriah. Sebelumnya, selama dua tahun lebih, dilakukan pembatasan wisata oleh pemerintah dalam mencegah penyebaran virus Covid-19.
Pemprov Banten tetap dan terus mengimbau kepada masyarakat yang akan dan sedang berlibur di Banten, agar tetap menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes), setidaknya memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.
“Prokes itu tetap nomor satu, meskipun pemerintah sudah melonggarkan operasional sektor pariwisata,” kata Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Banten Alhamidi.
Dikatakan Hamidi, kelonggaran yang diberikan oleh pemerintah itu bukan berarti tanpa batas seperti tahun-tahun sebelum Pandemi. Namun kelonggaran yang diberikan itu tetap harus mengacu pada era kehidupan baru atau new normal.
“Karena sejatinya virus itu masih ada, makanya untuk meminimalisir penyebaran masyarakat harus sudah melakukan vaksinasi setidaknya sampai dosis kedua atau bahkan sampai vaksin booster demi keamanan kita bersama,” jelasnya.
Hamidi mengungkapkan, kunjungan wisatawan ke Banten sampai dengan H+4 pasca Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriyah sangat melonjak tajam, dimana kunjungan tertinggi sebanyak 227.131 jiwa atau 61,59 persen terjadi pada hari Rabu, (4/5/2022).
“Jika dibandingkan dengan hari Selasa (3/5/2022) itu jauh lebih rendah tingkat kunjungannya, yakni hanya sekitar 138.623 jiwa atau 35,31 persen, apalagi pada hari rayanya, Senin (2/5/2022) yang hanya mencapai 14.970 jiwa atau 6,73 persen saja,” rincinya.
Ditambahkan Hamidi, berdasarkan laporan harian angka rata-rata minimal kunjungan wisatawan pada tanggal 2/5/2022 sebanyak 158 jiwa setiap destinasi. Lalu untuk tanggal 3/5/2022 sebanyak 1.459 jiwa dan rata-rata tertinggi pada tanggal 4/5/2022 sebanyak 2.391 jiwa setiap destinasinya.
Adapun untuk kunjungan wisatawan terbanyak sampai dengan H+3 terdapat di destinasi wilayah Kabupaten Pandeglang sebanyak 137.443 jiwa, sedangkan yang paling rendah kunjungannya Kota Cilegon sebanyak 19.208 jiwa.
“Jadi bisa ditarik kesimpulan bahwa angka kunjungan wisatawan komulatif di Provinsi Banten dari tanggal 2-4 Mei 2022 sebanyak 380.724 jiwa atau 38,70 persen dari Kapasitas destinasi yang ada,” tuturnya.
Data di atas dirangkum dari laporan penyelenggaraan siaga wisata di Banten, yang merupakan kegiatan rutin Dinas Pariwisata Provinsi Banten bersama BALAWISTA dan mitra pariwisata lainnya serta pengelola objek wisata terutama Wisata Tirta dalam memantau pelayanan untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi wisatawan dan masyarakat di lokasi destinasi.
Di lain hal, ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi Banten Ahmad Sari Alam berkomitmen untuk tetap melaksanakan apa-apa yang menjadi kebijakan pemerintah dalam pelonggaran sektor pariwisata, utamanya di Provinsi Banten.
“Terkait dengan penerapan Prokes, tentu selalu kita sosialisasikan kepada seluruh anggota kami di berbagai daerah, bahkan saat ini penerapan Prokes itu sudah menjadi salah satu SOP kami dalam memberikan pelayanan yang prima kepada para tamu yang datang,” katanya.
Selain itu, Alam juga mengucapkan terima kasih atas dukungan infrastruktur yang diberikan oleh pemerintah saat ini. Sebab, dengan dukungan infrastruktur yang baik itu, tingkat tamu yang datang pada libur lebaran tahun ini cukup tinggi.
“Karena memang Banten ini menjadi tujuan berlibur favorit bagi masyarakat Banten dan Jakarta. Dari pada ke Jawa Barat, mereka lebih memilih ke Banten yang aksesnya lebih dekat karena kondisi jalannya sudah baik. Tinggal keluar tol Cilegon Timur, langsung ke arah Anyer sampai ke Labuan,” jelasnya.
Terkait dengan kebersihan, keamanan dan kenyamanan wisatawan, Alam memastikan semuanya bisa terjaga dengan baik. Apalagi pihaknya sudah mendapat dukungan dari TNI, Polri serta Pemprov Banten untuk bersama-sama memberikan pelayanan yang terbaik bagi wisatawan yang datang.
“Kita sering koordinasi dengan Pemprov, mereka sangat mendukung upaya-upaya kami dalam mewujudkan kebangkitan sektor pariwisata yang berkelanjutan,” ucapnya.
Berkelanjutan yang dimaksud merupakan tujuan kita bersama untuk membangkitkan sektor pariwisata yang sudah dua tahun terpuruk ini dengan berbagai program hasil sinergitas bersama, seperti para pelaku wisata yang sudah bersertifikat semua dan memberikan edukasi kepada masyarakat akan pentingnya memberikan kenyamanan kepada wisatawan yang datang.
“Karena kita ingin wisatawan yang datang itu terus berkelanjutan, tidak hanya sekali atau dua kali. Nah, salah satu caranya yakni memberikan pelayanan yang baik kepada mereka. Itu kuncinya,” katanya.
Diakui Alam, saat ini sekitar 1.000 lebih kamar hotel dan penginapan di Banten sudah terisi penuh baik oleh wisatawan yang berasal dari Banten sendiri maupun dari luar. Rata-rata mereka berlibur bersama keluarga 2-3 hari.
“Harga kamar hotel di kami juga cukup bersahabat dan terjangkau,” pungkasnya.
Alam memprediksi puncak kunjungan wisatawan tahun ini terjadi pada hari Rabu (4/5/2022) kemarin dan akan terus berdatangan sampai hari Minggu (8/5/2022), yang merupakan hari terakhir libur panjang dan cuti bersama.
“Tapi puncaknya mah kemarin. Kalau hari-hari berikutnya memang tetap ramai, tapi tidak seperti Rabu kemarin,” ungkapnya.
Untuk diketahui, berdasarkan data dari kepolisian setempat, pada hari Rabu (4/5/2022) jumlah wisatawan yang masuk ke daerah pantai Anyer, Cinangka sampai ke pantai Carita dan Labuan mendekati 7.000 orang.
Jumlah itu naik jauh dibandingkan dengan kapasitas tempat wisata di atas yang daya tampungnya hanya mencapai 4.000 orang. Oleh karena itu, kemacetan panjang di semua titik yang menuju ke tempat wisata di sepanjang Anyer dan sekitarnya dipastikan terjadi antrian kendaraan.(Yan/Adpim)